Kabupaten Batola (ANTARA) - Puluhan siswa tampak antusias memegang gawai, larut dalam alur cerita komik digital yang tak hanya menyajikan gambar menarik, namun juga mengajak mereka bermain sambil belajar tentang pelestarian Bekantan (Nasalis larvatus).
Suasana ceria dan penuh semangat itu berlangsung pada acara sosialisasi Komik digital Bekantan di SDN Marabahan Baru, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala. Sabtu
Komik digital inovatif ini merupakan buah karya kolaborasi mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin melalui program Youth in Action, bekerja sama dengan Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), dan didukung oleh PT Kalimantan Prima Persada.
Sosialisasi komik ini disambut hangat oleh para siswa dan guru, yang sebagian besar sebelumnya kurang familiar dengan habitat kera berhidung panjang itu, serta pentingnya menjaga lingkungan.
Koordinator kegiatan edukasi, Ferry Setyawan, menyampaikan tujuan mengimplementasikan proyek sosial itu, guna memperkaya edukasi tentang konservasi bekantan dan juga habitatnya mangrove rambai.
Lebih lanjut Ferry menjelaskan, daya tarik utama komik ini terletak pada konsepnya yang interaktif, jadi setiap pilihan di dalam aplikasi itu akan menyediakan pengalaman yang berbeda kepada penggunanya.
"Komik digital ini dirancang agar pengguna, khususnya anak-anak, mendapatkan pengalaman bermain yang mengasyikkan. Setiap keputusan yang mereka ambil dalam permainan akan mempengaruhi jalannya cerita," ungkap Ferry.
Lebih lanjut, Ferry memaparkan bahwa alur cerita dalam game edukasi ini secara mendalam mengangkat isu kelestarian bekantan sebagai satwa endemik Kalimantan yang dilindungi.
"Kami ingin menanamkan pemahaman bahwa keputusan kecil yang tampak sederhana, jika dilakukan terus-menerus, dapat berdampak besar pada ekosistem bekantan. Jika pengguna membuat keputusan yang merusak hutan mangrove, alur cerita bisa berakhir dengan kepunahan bekantan," jelasnya.
Komik ini juga menggambarkan dampak buruk seperti meningkatnya suhu bumi akibat emisi gas rumah kaca dan abrasi akibat gelombang pasang yang merusak habitat mangrove.
“Yang disampaikan dari game itu adalah pentingnya kita menjaga ekosistem mangrove sebagai habitat alami bekantan karena 80% dari makanan yang dikonsumsi bekantan itu adalah dari pucuk mangrove rambai, jadi konsumsi utamanya itu adalah mangrove rambai makanya dari itu kita perlu mengkonservasi habitat mangrove-nya itu sendiri untuk bisa melestarikan ekosistem bekantan,” terang Ferry.
Ferry juga menyoroti penurunan drastis populasi bekantan. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2004, populasi bekantan diperkirakan mencapai 25.000 ekor, namun pada tahun 2017, data BKSDA Kalsel mencatat penurunan signifikan menjadi hanya 2.224 ekor.
Penyebab utama penurunan ini adalah alih fungsi lahan untuk pertanian, pengelolaan lahan yang mempersempit habitat, kerusakan habitat akibat pembangunan dan kebakaran hutan, serta perburuan liar.
Kepala SDN Marabahan Baru, Fahrullah, menyampaikan, selain mudah untuk dipahami komik digital inovatif ini, juga dapat memotivasi siswa agar memelihara kelestarian lingkungan, serta lebih mengenal Bekantan.
"Mudah-mudahan dengan ada kegiatan ini memberikan manfaat dan syafaatnya kepada kita semua,” kata Fahrullah.
Apresiasi juga diberikan oleh Pengawas Pembina Sekolah Dasar di Kecamatan Anjir Muara, Asmawati, yang hadir pada kegiatan sosialisasi game edukasi tentang Bekantan ini.
Menurut Asmawati, aplikasi ini sangat disukai oleh siswa dan dapat menimbulkan kecintaan terhadap bekantan dan habitat.
“Mudahan anak-anak akan rajin membuka aplikasi tersebut, sehingga lebih menguasai tentang bekantan dan pohon rambai sebagai makanannya juga dijaga dengan baik ,” ucap Asmawati.
Pada kegiatan sosialisasi komik digital ini, para siswa dan tenaga didik SDN Marabahan Baru, juga melakukan kegiatan edukasi lingkungan yang diisi dengan kegiatan susur sungai untuk melihat langsung habitat bekantan di sepanjang hutan mangrove Sungai Barito.