“Kemarin kami telah berhasil mereduksi ulang bantuan BNPB, berupa mobil pengolahan air bersih, Alhamdulillah setelah diuji klinis oleh Kementerian Kesehatan pada bidang pencegahan dan pengendalian penyakit, airnya siap minum,” tutur Bambang.
Selain didukung dengan peralatan yang memadai, Bambang menyebutkan BPBD Kalsel juga memiliki SDM yang handal untuk menangani kebencanaan.
“Alhamdulillah Pak Gubernur memberikan atensi yang luar biasa kepada tenaga kebencanaan, ini merupakan sebuah kerja sama dari berbagai pihak termasuk media di Kalsel, jadi untuk SDM selalu jaga 24 jam di posko induk,” ucap Bambang.
Berdasarkan data kebencanaan atau peta daerah rawan bencana, BPBD Kalsel telah memperbaharui data kebencanaan pada tingkat provinsi, kecamatan, kelurahan hingga desa.
Baca juga: BPBD Tapin sebut normalisasi sungai kurangi potensi banjir
“Misalnya daerah Kandangan, Nagara atau kotanya sudah bisa dilihat, termasuk daerah Banjarmasin, kelurahan mana yang berpotensi sudah bisa kita baca.” Ucap Bambang.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan berintensitas tinggi berpotensi terjadi secara tidak merata di Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara (HSU) dan Hulu Sungai Selatan (HSS) Provinsi Kalimantan Selatan pada Desember 2023 dan puncaknya sekitar Januari 2024.
BPBD Kalsel pun mengimbau masyarakat terutama di wilayah berpotensi bencana untuk meningkatkan kewaspadaan dengan selalu melihat perkembangan informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG).
Baca juga: Pemkab Tapin siaga bencana hadapi musim hujan