Banjarbaru (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (BPBD Kalsel) menyatakan Gubernur H Muhidin telah mengajukan untuk mendapatkan bantuan lima helikopter "water bombing" atau pengeboman air untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau 2025.
"Selain water bombing, Pak Gubernur juga meminta kepada BNPB bantuan dua helikopter untuk patroli karhutla," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Bambang Dedi Mulydi di Banjarbaru, Senin.
Baca juga: Banjarbaru siaga bencana karhutla, BPBD imbau masyarakat waspada
Bambang berharap pemerintah pusat bisa menyetujui apa yang diminta agar upaya penanggulangan karhutla bisa optimal untuk wilayah yang sulit dijangkau lewat akses jalan darat.
Terlebih lahan kosong di sekitar Bandara Syamsudin Noor kerap terbakar dan menimbulkan kabut asap yang bisa mengganggu penerbangan.
Dia mengungkapkan berdasarkan prediksi BMKG puncak musim kemarau bakal terjadi pada Agustus 2025.
Baca juga: Tim Posyandu Kalsel jalin sinergi bantu tingkatkan kesiapsiagaan bencana
Oleh karena itu, pihaknya dibantu TNI-Polri telah siap siaga menghadapi ancaman karhutla dengan kekuatan personel yang ada dan peralatan pendukung untuk pemadaman titik api.
"Untuk lokasi yang bisa ditempuh akses darat kami bisa secara optimal melakukan pemadaman, namun titik yang sulit ditembus maka diperlukan bantuan helikopter," jelasnya.
Bambang mengingatkan pula masyarakat tidak melakukan pembakaran untuk pembukaan lahan.
Karena apapun alasannya, pembakaran lahan tidak dibenarkan dan sanksi hukum siap dikenakan kepada pelakunya.
Baca juga: BPBD Kalsel simulasikan mitigasi bencana di SMAN 1 Gambut
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur Kalsel usulkan bantuan lima helikopter "water bombing"