"Sangat berdampak, misalnya di wilayah Desa Tatakan tahun kemarin yang mau sungai nya dinormalisasi, hasilnya wilayah tersebut terhindar dari banjir," ujarnya usai apel siaga bencana di Rantau, Senin.
Baca juga: Tapin gelontorkan ratusan miliar untuk mitigasi banjir
Raniansyah menyebutkan program normalisasi sungai ini merupakan upaya nyata dari pemerintah daerah terutama untuk penanganan banjir yang berdampak terhadap sosial ekonomi masyarakat.
"Untuk Desa Tatakan tak banjir lagi. Yang jadi masalah di wilayah desa lain yang masyarakat tak mau sungai nya dinormalisasi," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Tapin Mulkan mengatakan sepanjang 2023 sudah ratusan proyek normalisasi dikerjakan sebagai upaya mitigasi banjir dan memperlancar mobilitas transportasi air di kawasan hidrologis Sungai Barito Candi Laras Selatan dan Utara.
"Pada anggaran murni Rp95 miliar dan anggaran perubahan ada Rp120 miliar, " ucap Mulkan.
Mulkan mengungkapkan anggaran murni 2023 sebesar Rp95 miliar sekitar 50 persen digunakan untuk normalisasi sungai, sisanya untuk proyek lain, antara lain irigasi, tabat bendung hingga tebing sungai.
Baca juga: Tapin petakan daerah rawan banjir jelang musim hujan
Sedangkan, anggaran perubahan 2023 senilai Rp120 miliar sekitar 75 persen digunakan untuk normalisasi sungai.
"Fokusnya paling banyak sungai di wilayah kecamatan Candi Laras Utara dan Candi Laras Selatan. Sungai lainnya pun di Tapin juga dilakukan normalisasi, dilakukan secara bergulir," ungkapnya.
Ia mengatakan Pemkab Tapin menggalakkan proyek normalisasi sungai ini setiap tahun karena ada pendangkalan hingga penyempitan sungai sungai di Tapin.
"Paling banyak pendangkalan sungai akibat lumpur," ungkapnya.
Baca juga: Bendungan Tapin mampu reduksi banjir