Karena aula rapat paripuran gedung DPRD setempat mau direnovasi, maka rapat paripurna akan dialihkan ke Aula Kayuh Baimbai Balaikota Banjarmasin, ujarnya di gedung dewan di jalan Lambung Mangkurat, Selasa.
Politisi Golkar itu menyatakan, rencana renovasi aula rapat paripurna dewan ini akan mulai dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri 1437 H ini.
"Jadi sebelum tanggal 24 September nanti atau sebelum hari jadi kota ini sudah bisa digunakan lagi," paparnya.
Menurut Iwan, renovasi ini memang sudah harus dilakukan karena ruangan yang ada kurang representatif lagi, perlu di perpanjang untuk lebih banyak lagi daya tampungnya.
Sebab, kata dia, moratorium pembangunan gedung milik negara membuat gedung dewan Banjarmasin yang sebelumnya hendak diperbaharui total dengan membangun gedung baru tidak bisa dilaksanakan.
"Padahal sudah beberapa tahun kita rencanakan untuk pembangunan gedung baru ini, sebab gedung yang ada ini sudah sangat tua, perlu renovasi," paparnya.
Tujuannya, kata Iwan, agar gedung wakil rakyat ini bisa maksimal menampung aspirasi masyarakat, dengan wakil-wakil mereka yang sudah dipilih secara demokratis ini.
"Tentunya akan menjadi kebanggaan warga daerah, sebab siapa saja akan bisa menghuni gedung ini nantinya, bukan semata-mata untuk kami," ujarnya.
Sementara itu, Kasubbag Keuangan Sekretariat DPRD Kota Banjarmasin Edi Wibowo mengungkapkan, proyek renovasi gedung dewan ini langsung dilakukan pemerintah kota melalui Dinas Cipta Karya dan Perumahan.
"Jadi bukan anggaran dari kas dewan, tapi dari kas Pemkot," ucapnya.
Dia pun hanya bisa memperkirakan, anggaran yang akan dihabiskan untuk kegiatan renovasi aula rapat paripuran dan lainnya ini sekitar Rp3 miliar.
"Kita dengarnya sekitar demikian, sebab akan dibangun juga skat-skat ruangan fraksi nantinya," katanya.
Menurut dia, sebagian ruangan fraksi saat ini dikeluhkan anggotanya karena kecil, sebab ada satu ruangan yang hanya luasnya empat meter harus berbagi.
Politisi Golkar itu menyatakan, rencana renovasi aula rapat paripurna dewan ini akan mulai dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri 1437 H ini.
"Jadi sebelum tanggal 24 September nanti atau sebelum hari jadi kota ini sudah bisa digunakan lagi," paparnya.
Menurut Iwan, renovasi ini memang sudah harus dilakukan karena ruangan yang ada kurang representatif lagi, perlu di perpanjang untuk lebih banyak lagi daya tampungnya.
Sebab, kata dia, moratorium pembangunan gedung milik negara membuat gedung dewan Banjarmasin yang sebelumnya hendak diperbaharui total dengan membangun gedung baru tidak bisa dilaksanakan.
"Padahal sudah beberapa tahun kita rencanakan untuk pembangunan gedung baru ini, sebab gedung yang ada ini sudah sangat tua, perlu renovasi," paparnya.
Tujuannya, kata Iwan, agar gedung wakil rakyat ini bisa maksimal menampung aspirasi masyarakat, dengan wakil-wakil mereka yang sudah dipilih secara demokratis ini.
"Tentunya akan menjadi kebanggaan warga daerah, sebab siapa saja akan bisa menghuni gedung ini nantinya, bukan semata-mata untuk kami," ujarnya.
Sementara itu, Kasubbag Keuangan Sekretariat DPRD Kota Banjarmasin Edi Wibowo mengungkapkan, proyek renovasi gedung dewan ini langsung dilakukan pemerintah kota melalui Dinas Cipta Karya dan Perumahan.
"Jadi bukan anggaran dari kas dewan, tapi dari kas Pemkot," ucapnya.
Dia pun hanya bisa memperkirakan, anggaran yang akan dihabiskan untuk kegiatan renovasi aula rapat paripuran dan lainnya ini sekitar Rp3 miliar.
"Kita dengarnya sekitar demikian, sebab akan dibangun juga skat-skat ruangan fraksi nantinya," katanya.
Menurut dia, sebagian ruangan fraksi saat ini dikeluhkan anggotanya karena kecil, sebab ada satu ruangan yang hanya luasnya empat meter harus berbagi.