Banjarmasin (ANTARA) - Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Kalimantan Selatan memantapkan penerapan program rekognisi pembelajaran lampau (RPL) dalam memberikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi masyarakat.
Wakil Direktur I Bidang Akademik Poliban Kalsel H. Ahmad Rizani, di Banjarmasin, Sabtu, menyampaikan, kampusnya telah membentuk struktur penyelenggara RPL tersebut untuk terus dimantapkan implementasinya.
Struktur tersebut, lanjut dia, mulai dari tim pelaksana, asesor, hingga komite RPL yang bertanggung jawab dalam seluruh proses.
Dia menyampaikan mekanisme dan manfaat hingga peluang bagi masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan melalui jalur rekognisi.
Menurut Rizani, calon peserta yang mendaftar untuk mengikuti program RPL tersebut akan menjalani penilaian untuk mengetahui besaran rekognisi atau pengakuan Satuan Kredit Semester (SKS) yang dapat diberikan sesuai ketentuan.
“Dalam prosesnya, kami melakukan penilaian untuk menentukan berapa SKS yang dapat diakui dan berapa yang harus ditempuh oleh peserta. Untuk program sarjana terapan yang totalnya 144 SKS, ketentuan RPL memperbolehkan maksimal pengakuan hingga 70 persen, atau sekitar 90 sampai 100 SKS. Artinya, sisa perkuliahannya bisa diselesaikan paling cepat dalam tiga semester," jelasnya.
Rizani menambahkan bahwa Poliban saat ini membuka jalur RPL untuk jenjang Sarjana Terapan.
Sebelumnya, jalur RPL telah berjalan pada program Diploma 2 (D2) yang masa studinya satu setengah tahun. Satu semester dari masa studi tersebut di rekognisi dari pembelajaran siswa di SMK.
"Jadi pendaftaran untuk proses RPL ini kita rencanakan pada bulan Februari, dan setelah itu langsung mulai proses perkuliahan," ujarnya.
