Pelaihari (ANTARA) - Bupati Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan, Sukamta menginstruksikan petugas Posyandu pro aktif memantau kondisi ibu hamil untuk pencegahan tengkes (stunting).
"Saya tekankan agar posyandu di setiap desa memberikan perhatian serius kepada ibu hamil. Ini salah satu upaya dalam pencegahan stunting di Bumi Tuntung Pandang," ujar Sukamta pada pembukaan acara Manunggal Tuntung Pandang (MTP) di Desa Kintapura, Kecamatan Kintap, Tanah Laut, Jumat.
Baca juga: Bupati berharap posyandu menjadi garda terdepan cegah stunting
Keberadaan posyandu, harap Sukamta, dapat memaksimalkan pelayanan bidan desa kepada ibu hamil.
Bahkan, sebut dia, peran kepala desa dalam memantau seberapa banyak dan siapa saja warganya yang sedang hamil sangat diperlukan.
Sukamta juga memerintahkan setiap desa dapat mempersiapkan pelayanan untuk memberikan tindakan maupun pemantauan ibu hamil.
Dengan mengetahui kondisi kehamilan warga, terang dia, maka lebih memahami termasuk kehamilan normal atau berisiko.
Sukamta mengingatkan seandainya terdeteksi ada ibu hamil dengan kondisi berisiko, posyandu dapat segera melakukan intervensi guna memastikan kondisi janin yang dikandung dalam keadaan baik.
Baca juga: Bupati: Program PTSL 2022 sebanyak 10 ribu bidang tanah
"Cek status gizinya, datangi ke rumah bila yang bersangkutan tidak bisa ke posyandu," tutur Bupati Tanah Laut.
Apabila ada ibu hamil dengan risiko tinggi, Sukamta meminta agar bidan desa segera membawa ke puskesmas atau rumah sakit.
"Hal ini agar bisa dilakukan persiapan lebih dini. Kita tidak ingin ada keterlambatan dalam penanganan," ungkap Sukamta.
Lebih lanjut, Sukamta mengemukakan tahapan penting yang pertama dalam upaya pencegahan stunting dengan memberikan edukasi pranikah kepada para remaja.
Sedangkan tahapan terakhir dilakukan posyandu maupun bidan desa, sambung dia, pemantauan pada 1.000 hari usai kelahiran bayi.
Baca juga: Sekdakab Tala minta Tim KP2S serius sikapi stunting