Meski padat, arus lalulintas terpantau dari Landasan Ulin Banjarbaru atau dekat bandara Syamsudin Noor Banjarmasin atau jalan A Yani KM 21 masih bisa berjalan lancar pada Minggu sekitar pukul 14.00 WITA.
Baca juga: Haul Guru Sekumpul dorong peningkatan kunjungan wisata di Banjarbaru
Baca juga: Haul Guru Sekumpul dorong peningkatan kunjungan wisata di Banjarbaru
Di sepanjang jalan A Yani dari Kota Banjarmasin, Banjarbaru hingga Kabupaten Banjar banyak para relawan yang membagi makanan gratis.
Selain makanan gratis, juga ada relawan yang memberikan layanan tambal ban gratis.
Salah seorang jamaah yang datang dari Banjarmasin Syamsuri menyampaikan sangat senang karena Haul Akbar Guru Sekumpul kembali digelar secara terbuka di Mushola Ar-raudhah atau tempat pengajian dan makam Guru Sekumpul di Martapura.
Dia merasa rindu momen haul seperti ini setelah beberapa tahun tidak dilaksanakan karena pandemi COVID-19.
Baca juga: Belasan sekolah di Banjarbaru dijadikan penginapan sementara jamaah haul Guru Sekumpul
Baca juga: Belasan sekolah di Banjarbaru dijadikan penginapan sementara jamaah haul Guru Sekumpul
"Kami hadir di haul ini karena cinta kami kepada beliau (guru Sekumpul)," ujarnya yang membawa istri, anak dan cucunya ke Sekumpul.
Sama halnya yang disampaikan H Muhammad Saleh yang datang dari Sampit, Kalimantan Tengah untuk menghadiri acara haul akbar ke-18 Guru Sekumpul membawa keluarga besarnya.
"Alhamdulillah kembali bisa mengikuti haul Guru Sekumpul," ujarnya.
Dia merasa senang kembali bisa berziarah ke makam Guru Sekumpul, karena pernah menjadi santri yang duduk di majelis ilmunya semasa beliau masih hidup.
Dia pun berharap, dengan bisa hadir ke Haul Aulia Allah SWT ini, mendapatkan keberkahan dan keridhoan Allah SWT.
Haul Akbar ke-18 Guru Sekumpul dilaksanakan setelah shalat Magrib berjamaah, setelah itu membaca maulid Nabi Muhammad SAW, berzikir dan berdoa, sholat Isya berjamaah, setelah itu selesai.
Jika melihat Haul Akbar Guru Sekumpul sebelumnya, jamaah yang hadir diperkirakan ratusan ribu orang, bahkan ada yang berpendapat lebih satu juta orang, sebab lautan manusia tergambar beberapa kilometer dari titik utama acara haul.
Baca juga: UPT Pemasyarakatan se-Kalsel libatkan warga binaan gelar Haul Guru Sekumpul
Baca juga: UPT Pemasyarakatan se-Kalsel libatkan warga binaan gelar Haul Guru Sekumpul
Guru Sekumpul lahir di Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pada 11 Februari 1942 M atau 27 Muharram 1361 H.
Guru Sekumpul wafat pada 10 Agustus 2005 atau bertepatan bertepatan 5 Rajab 1426 Hijriyah saat usia ke-63 tahun.