Batulicin (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mengajak masyarakat setempat agar dapat bersinergi mencegah kasus stunting di kota setempat.
"Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama pada kehidupan anak, oleh sebab kami mengajak agar kita bersama-sama ikut mencegah kasus tersebut," kata Kepala DP3AP2KB Tanah Bumbu, Hj. Narni di Batulicin Rabu.
Untuk mencegah agar kasus stunting tidak terjadi, maka pola makan keluarga harus dijaga dengan memenuhi kebutuhan gizi, khususnya pada ibu hamil, bayi di bawah dua tahun dan remaja putri.
Selain itu juga memperhatikan lingkungan tinggal agar benar-benar sehat, seperti penggunaan air yang bersih, jamban sehat dan pola makan yang sehat. Dan yang paling penting seorang ibu juga jangan sampai masuk kategori ibu yang hamil terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak yang beresiko besar terjadi stunting.
"Untuk memberikan semangat kepada masyarakat, pemerintah daerah memperingati Hari Keluarga Nasional ke 29 Tahun 2022 dengan tujuan untuk mensinergikan gerakan dan langkah keluarga Indonesia dalam mencegah kasus stunting," ujar Narni.
Kegiatan berakhir dengan peninjauan, kegiatan pemasangan alat kontrasepsi/implan bagi para wanita, yang disaksikan langsung oleh BKKBN Prov Kalsel dan Sekretaris Daerah Tanah Bumbu Ambbo Sakka.