Kandangan (ANTARA) - Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel) H. Syafrudin Noor menilai Ramu Art Festival sebagai wadah perjumpaan lintas komunitas untuk keberlanjutan pembinaan seni dan budaya di daerah.
"Kegiatan ini menjadi wadah perjumpaan lintas komunitas yang mampu memperkuat keberlanjutan seni dan budaya, agar tetap hidup dan dekat dengan masyarakat," kata bupati dalam sambutan kegiatan Mentality Performance yang digelar Lembaga Posko La-Bastari Kandangan bekerja sama dengan Pemerintah Kab HSS dalam rangkaian Ramu Art Festival 2025, mengutip pers rilis Bagian Prokopim Setda HSS, Kandangan, Senin.
Diterangkan Syafrudin, Kabupaten HSS memiliki kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat yang harus terus dirawat, dan dari kegiatan seni seperti ini menjadi bagian penting dari kehidupan sosial yang sehat.
Baca juga: Wabup HSS hadiri peluncuran buku budidaya Lumbuk Pangrawit
Pada kesempatan tersebut, Bupati turut menyampaikan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan sarana seni dan budaya, di antaranya melalui pembangunan dan rehabilitasi open stage sebagai ruang pertunjukan seni.
Kemudian, pengembalian fungsi Gedung Ramu yang secara historis menjadi kebanggaan daerah, serta penataan open stage MTQ dengan penambahan atap tanpa pembongkaran, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan masyarakat seperti acara pernikahan.
"Semoga Mentality Performance berjalan lancar serta memberikan manfaat dan pengalaman bermakna bagi peserta, sekaligus memperkuat kebersamaan dan nilai-nilai positif di tengah masyarakat," ucap Syafrudin.
Baca juga: Kementan RI serahkan keberlanjutan program YESS kepada Pemkab HSS
Sementara itu, Founder Ramu Art Festival 2025 Hj. Mustaidah Syafrudin Noor, melaporkan rangkaian kegiatan festival yang jadi bagian perayaan hari jadi ke-75 HSS dengan telah menghadirkan berbagai kegiatan seni dan budaya, di antaranya Pagelaran Teater Modern Bahasa Banjar berjudul Dundang Banih.
Dilanjutkan dengan program Belajar Bersama Maestro Kuda Gipang yang mendapat dukungan Balai Pelestarian Kebudayaan Kementerian RI, serta Mentality Performance yang digelar pada Ahad (21/12) malam.
Pihaknya berharap pada tahun 2026 mendatang, Ramu Art Festival dapat kembali diselenggarakan dengan konsep yang lebih menarik, tidak hanya sebagai hiburan masyarakat, tetapi juga sebagai ajang unjuk prestasi yang mampu meningkatkan citra positif Kabupaten HSS.
