Banjarmasin (ANTARA) - Bank Kalsel mencatat laba sebesar Rp 500 miliar selama periode Januari hingga Desember 2025 atau mengalami pertumbuhan 25 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Direktur Utama Bank Kalsel Fachrudin menyampaikan hal itu pada paparan tentang kinerja Bank Kalsel tahun 2025 dan Outlook 2026 di Banjarmasin, Senin.
Baca juga: Bupati Tapin nilai Bank Kalsel Syariah perluas akses keuangan warga
Kegiatan yang dirangkai dengan penyampaian arah strategis Bank Kalsel dalam menghadapi dinamika ekonomi dan industri perbankan pada 2025-2026, mencakup kondisi ekonomi terkini, capaian kinerja, proyeksi bisnis, kesiapan operasional, hingga penguatan tata kelola dan layanan kepada masyarakat.
Hadir pada kegiatan itu, jajaran manajemen Bank Kalsel, yakni Komisaris Utama Non Independen Subhan Nor Yaumil, Komisaris Independen Riza Aulia, Direktur Bisnis Akhmad Fauzi Noor, Direktur Operasional Abdurrahim Fiqry, dan Direktur Kepatuhan Mitra Damayanti.
Fachrudin mengatakan kegiatan ini menjadi momentum bagi Bank Kalsel untuk refleksi serta menyampaikan secara terbuka kepada publik mengenai kinerja, kesiapan, dan arah strategis Bank Kalsel pada masa mendatang.
“Di tengah kondisi global yang penuh kehati-hatian, Bank Kalsel tetap fokus menjaga stabilitas, memperkuat kepercayaan nasabah, serta memastikan layanan perbankan tetap berjalan optimal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Fachrudin.
Baca juga: KCP Bank Kalsel Syariah Rantau perluas layanan keuangan inklusif
Hingga 2025, Fachrudin menuturkan lanskap ekonomi relatif stabil namun penuh kehati-hatian, seiring pertumbuhan ekonomi nasional tetap berada pada kisaran 5 persen.
Diungkapkan Fachrudin Bank Kalsel mampu mencatat performa yang positif terlihat dari posisi November 2025, aset bank menembus Rp33,43 triliun atau tumbuh 10,28 persen secara tahunan (YoY) saat terjadi perlambatan global.
Sedangkan dari sisi liabilitas, Dana Pihak Ketiga (DPK) bank mengalami peningkatan sebesar 13,98 persen (YoY) atau mencapai nominal Rp26,78 triliun.
Lebih lanjut Fachrudin menjelaskan penyaluran Kredit dan pembiayaan mengalami sedikit kontraksi sebesar 2,79 persen (YoY) dari target Rp 14,47 triliun.
Sementara itu Modal Inti Bank Kalsel hingga November 2025 telah menembus angka Rp3,79 Triliun, atau meningkat 9,21 persen (YoY).
Baca juga: Kalsel kemarin dari Anugerah Diktisaintek 2025 hingga bank sampah
