Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Staf Ahli Bidang Ideologi Politik Markas Besar TNI-AD Brigjen Supartodi mengatakan, netralitas TNI pada Pemilihan Umum Legislatif jangan sampai dinodai oleh siapa pun, karena oknum TNI yang terlibat ikut kampanye akan dipecat dari TNI.
"TNI jangan diiming-imingi kasihan mereka, karena jika terbukti terlibat akan dipecat dari TNI," tandas Supartodi di Amuntai, Rabu.
Sesuai kebijakan Panglima TNI, akan memecat anggota yang terlibat ikut berkampanye, maka diimbau kepada semua pihak untuk bersama-sama menjaga netralitas TNI, karena perannya sebagai abdi negara, abdi masyarakat yang bertugas menjaga keamanan.
Ia berharap TNI, Polri dan Komisi Pemilihan Umum menggalang kerja sama, dan koordinasi untuk mengamankan pendistribusian logistik sampai ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), dan mensukseskan Pemilu.
Supartodi meminta aparat keamanan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi pada Pileg 9 April 2014.
Antisipasi ini, katanya aparat TNI maupun Polri dapat mempersiapkan strategi penanganan keamanan dengan berkoordinasi dengan KPU dan Panwaslu setempat, agar tidak memunculkan konflik yang lebih besar.
Melihat situasi kamtibmas di Kalimantan Selatan yang cukup kondusif dibanding daerah lain, Supartodi optimis penyelengaraan Pemilu di Kalsel termasuk di Kabupaten Hulu Sungai Utara bisa terlaksana dengan baik.
"Dalam hal situasi keamanan daerah mungkin Kalsel bisa menjadi menjadi percontohan," katanya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Hulu Sungai Utara, Akhmad Syarwani, mengemukakan, kesiapan penyelenggaraan Pileg 9 April nanti mengingat kebutuhaan logistik sudah 95 persen tercukupi, dan Daftar Pemilih Tetap (DPT) In Valid sudah dituntaskan.