Banjarmasin (ANTARA) - Pengunjuk rasa yang terdiri dari berbagai elemen dengan kesadaran memungut sampah yang berserakan usai demo menyampaikan aspirasi di depan Gedung DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), Banjarmasin, Senin.
Salah satu demonstran perwakilan buruh, Fadli, menegaskan bahwa aksi unjuk rasa bukan menjadi alasan untuk membiarkan lingkungan kotor.
Baca juga: Usai jalani operasi ginjal, Ketua DPRD Kalsel temui demonstran
“Datang bersih, pulang juga harus bersih. Kita demo untuk menyampaikan aspirasi, bukan mengotori lingkungan,” ujar dia.
Fadli berharap poin yang disampaikan di hadapan Ketua DRPD Kalsel Supian HK dan jajaran, segera ditindaklanjuti agar situasi dan keamanan di provinsi ini kondusif serta sesuai dengan cita-cita bangsa untuk kesejahteraan masyarakat.
Massa yang menamakan diri Aliansi Kalsel Melawan menggelar aksi besar-besaran dengan pusat massa di Gedung DPRD Kalsel, dihadiri ribuan orang yang berasal dari mahasiswa, buruh, ojek online, dan masyarakat lainnya.
Baca juga: PLN UID dibantu TNI-Polri jaga aset vital saat demo
Sejumlah tuntutan disampaikan, mulai dari kasus yang menimpa ojek daring di Jakarta, mendesak pembatalan kebijakan pembentukan Taman Nasional Meratus yang dinilai merugikan masyarakat adat, menaikkan gaji honorer, meminta pemerintah membatalkan kenaikan tunjangan anggota DPR, pajak yang kurang berpihak ke rakyat, menuntut reformasi DPR dan Polri, hingga isu lain.
Aksi unjuk rasa berakhir dengan damai tanpa ada kericuhan dan tindakan anarkis.
Sejumlah personel gabungan dari Polda Kalsel dan Polresta Banjarmasin dengan peralatan lengkap juga berdiri di halaman DPRD Kalsel sejak pagi hari hingga sore ini, untuk menjamin situasi dan keamanan tetap kondusif.
Baca juga: Wali Kota Banjarmasin ingatkan Satpol PP tidak terprovokasi hadapi demo
