Tapin, Kalsel (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan dan PT Antang Gunung Meratus (AGM) memfasilitasi kelompok tani baru dan Yota Cafe menghasilkan kopi premium khas Tapin yang diberi nama Kopi Datu melalui program tanggung jawab lingkungan sosial (TJSL).
"Produk Kopi Datu ini menggunakan biji kopi yang ditanam langsung oleh petani di Desa Asam Randah, Kecamatan Hatungun dan kemasan premium agar siap bersaing di pasar yang lebih luas," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan Triasmoro di Rantau, Kabupaten Tapin, Kamis.
Baca juga: Tapin's Asam Randah Village a location for food agroforestry planting
Ia menyebutkan sinergi antara perusahaan, kelompok tani, pengusaha cafe dan pemerintah daerah menjadi kunci dalam pengembangan kopi lokal Tapin.
"Inovasi seperti ini sangat diperlukan guna meningkatkan daya saing kopi Tapin di pasar nasional dan internasional," katanya.
Triasmoro berharap produk ini dapat semakin dikenal luas dan mampu menembus pasar global.
Sementara itu, tim TJSL PT AGM Niken Wulandari menjelaskan inisiatif ini bertujuan meningkatkan nilai tambah produk lokal dan memperluas pangsa pasar.
Baca juga: Pemkab Tapin matangkan arah pembangunan periode 2025-2029
"Kami ingin membantu petani menciptakan produk dalam kemasan premium agar dapat dipasarkan lebih luas, tidak hanya di mini market atau pasar lokal," katanya.
Dia menambahkan dengan standar yang lebih baik kopi asli Tapin punya potensi bersaing secara nasional sekaligus dapat membuka peluang ekonomi baru bagi petani dan pelaku usaha lokal.
Ke depan PT AGM, ucapnya, tidak hanya fokus pada pengembangan kopi tetapi juga berencana mendukung berbagai produk khas Tapin lainnya.
Baca juga: Desa Asam Randah jadi lokasi penanaman agroforestri pangan