Banjarmasin, (Antaranews Kalsel)-Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Herawanto mengatakan, produk kopi Kalimantan sangat berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki aroma dan rasa yang khas dari daerah lain di Indonesia.
"Sayangnya berdasarkan Kepmentan No.830/2016 tentang Lokasi Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional, Kalimantan tidak termasuk dalam kawasan pengembangan kopi nasional,"ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel Herawanto, di Banjarmasin, Kamis.
Menurut dia, potensi pengembangan kopi di Kalimantan sangat besar, mengingat berdasarkan data statistik perkebunan di Indonesia untuk komoditas kopi, produksi kopi Kalimantan tahun 2017 sebesar 6.835 ton atau 1,07 persen dari total produksi kopi di Indonesia.
Posisi produksi kopi Kalimantan, sebut dia, masih dibawah Sumatera sebesar 436.306 ton atau 63,44 persen dari produksi nasional dan diatas produksi kopi Maluku dan Papua sebear 2.629 ton atau 0,41 persen dari produksi nasional.
Meski dibawah produksi Kalimantan, jelas dia, kopi Papua termasuk dalam kawasan pengembangan kopi nasional dan ini menjadi perhatian semua pihak terkait di Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan.
Melalui Duta Borneo Coffe Festival 2018, harap dia, dapat diketahui secara nasional, sehingga Kalimantan bisa menjadi salah satu kawasan pengembangan kopi nasional seperti Papua.
Bahkan, ungkap dia, melalui Duta Borneo Caffe Festival 2018 mampu mengenalkan dan mengedukasi kopi, terutama kopi lokal Kalimantn Selatan serta dapat dijadikan salah satu event agenda nasional, sehingga pada akhirnya dapat menggerakan sektor pariwisata Kalsel.
Lebih lanjut dia mengemukakan, untuk mengembangkan kopi lokal Kalsel seperti, Aaranio, Pengaron, Mataraman, Biih dan lainnya diperlukan strategis antara pemangku kepentingan di Kalsel.
Terpisah, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengungkapkan, sangat mendukung upaya Bank Indonesia dalam pengembangan kopi di Kalsel karena saat ini di Banjarmasin mulai berkembang cafe menyediakan minuman kopi dari berbagai daerah di Indonesia.
BI : Pengembangan kopi Kalimantan berpotensi
Kamis, 22 November 2018 21:55 WIB

Ilustrasi - Petani memetik biji kopi arabika di perkebunan kopi Desa Nyalindung, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (15/3/2018). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi) (Antaranews Kalsel/com) (Antaranews Kalsel/com/)