Tanjung (ANTARA) - Sambil memanggul sebuah paket besar Priyadi, Presiden Direktur PT Adaro Indonesia dengan langkah mantap memasuki halaman salah satu rumah di Desa Sumber Rejeki, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
Kedatangan Priyadi bersama rombongan disambut hangat Mulyadi si pemilik rumah bersama istri dan putrinya, Khusna yang duduk di kelas satu sekolah dasar.
Senyum ramah terukir di wajah mereka. “Ibu, Bapak, ini ada oleh-oleh,” sapa Priyadi sambil menyerahkan paket yang sedari tadi dipanggulnya.
Mulyadi, kepala keluarga yang sehari-hari bekerja sebagai petani menerimanya dengan rasa penuh syukur.
“Oleh-oleh saya terima, Pak,” sambutnya dengan senyum hangat.
Bingkisan berisi seragam sekolah dan perlengkapan lainnya ini merupakan program Satu Seragam Sejuta Harapan yang diinisiasi PT Adaro Andalan Indonesia untuk siswa SD di Kecamatan Juai.
Harapan agar anak-anak memiliki semangat luar biasa dalam menuntut ilmu dan menggapai mimpi.
Semangat ini diusung dalam program Satu Seragam Sejuta Harapan, melalui bantuan seragam bagi anak-anak sekolah.
“Adik namanya siapa?” tanya Priyadi kepada putri kecil Mulyadi.
“Nama saya Khusna, Pak,” jawabnya dengan polos.
, “Khusna, kalau nanti sudah besar mau jadi apa?” Tanpa ragu, Khusna menjawab. “Mau jadi dokter,” mata kecilnya memancarkan semangat.
“Wah, anak dan istri Pak Pri juga dokter. Harus semangat sekolahnya, ya!” ujar Priyadi sambil tersenyum, memotivasi Khusna.
Perlahan, satu per satu paket berisi dua stel seragam merah putih, satu stel seragam pramuka, lima pasang kaos kaki, sepasang sepatu, satu ransel, dan alat tulis dibuka Khusna.
Wahyu, Direktur Operasional PT Adaro Indonesia turut mendampingi Priyadi membantu Khusna mencoba seragam merah putih barunya.
Meski terlihat sedikit longgar, senyum Khusna tak pernah surut.
“Nanti dikecilkan dulu ya, sama teman-teman Pak Pri, biar lebih pas,” kata Priyadi penuh perhatian.
Priyadi kemudian menjelaskan
program ini lahir dari keprihatinan terhadap anak-anak yang putus sekolah, salah satunya karena tidak memiliki seragam.
“Seragam adalah identitas. Saat mengenakan seragam, anak-anak merasa tidak berbeda dengan yang lain. Hal yang membedakan mereka hanyalah prestasi,” jelasnya.
Penyerahan paket seragam ini usai menghadiri seremonial penyerahan paket seragam di SD Negeri Juai, Desa Sumber Rejeki, pada Rabu (22/1/2025).
Pada acara tersebut, sebanyak 2.504 paket seragam diserahkan kepada anak-anak dari 46 sekolah di Kabupaten Balangan.
“Saya jadi ingat dulu waktu SD tidak berseragam. Sekarang siswa-siswi sudah bungas-bungas dan pintar. Saya yakin sumber daya manusia di Balangan akan jauh lebih meningkat,” harap Priyadi.
Sebelum pergi, ia menyampaikan harapan terakhirnya kepada Mulyadi dan keluarganya.
“Semoga bantuannya bermanfaat,” ucapnya sambil tersenyum.
Priyadi yakin, melalui program ini, anak-anak lebih termotivasi untuk meraih masa depan dan sejuta harapannya, termasuk bagi Khusna yang ingin menjadi dokter.
Oleh-oleh seragam dan perlengkapan sekolah dari Presiden Direktur PT Adaro Indonesia untuk sang calon dokter.