Apandi juga memastikan seluruh peralatan BPBD, seperti perahu karet dan alat lainnya siap digunakan untuk mengevakuasi warga jika keadaan semakin darurat yang diakibatkan curah hujan tinggi.
Menurut dia, penanggulangan banjir di wilayah ini sudah cukup maksimal dilakukan, bahkan Dinas PUPR sudah mengerahkan dua unit ekskavator untuk mengeruk sampah dari beberapa titik sungai yang menghambat aliran air.
Baca juga: DPRD Kalsel prihatin kolam regulasi air berdampak banjir di HST
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten HST pun mengerahkan layanan puskesmas keliling guna menangani keluhan penyakit yang dialami warga yang terdampak banjir selama dua hari berturut-turut pada tiga kecamatan.
"Tenaga kesehatan sudah terjun pelayanan di wilayah Puskesmas Kalibaru, titik fokus pelayanan diberikan bagi masyarakat di Desa Paya Besar, Kecamatan Batu Benawa," kata Kepala Dinkes HST Desfi Delfiana.
Dia menyebutkan terdapat delapan orang tenaga kesehatan menggunakan layanan puskesmas keliling tersebut, yakni tiga perawat, satu bidan desa, satu apoteker, satu petugas promosi kesehatan, satu kepala puskesmas, dan satu supir puskesmas keliling.
"Keluhan warga terdampak yang ditemukan tenaga kesehatan di lokasi banjir secara umum seperti gatal-gatal, kutu air, batuk, dan demam," ungkap Desfi.
Di lokasi terdampak, Desfi mengatakan pihaknya memberikan layanan pengobatan umum, tensi darah, dan pemeriksaan kesehatan umum lainnya.
Baca juga: Pemkab HST mitigasi delapan kecamatan rawan banjir