Banjarmasin (ANTARA) - Guru Haji Saiful Anshari mengungkapkan perbedaan akal dan otak, kendati ada yang beranggapan akal berasal dari otak, dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Subuh Selasa.
"Yang jelas akal tidak sama dengan otak, kendati dalam peribahasa daerah Banjar Kalimantan Selatan (Kalsel) seseorang yang tidak berakal sama dengan tidak berotak," ujar Guru Saiful.
Sebagai contoh, otak sapi lebih besar dari otak manusia, dan juga kucing punya otak, tetapi binatang tersebut tak punya akal, lanjut dalam sebuah pengajian rutin "Sifat 20" atau "Tarekat Asy'ariyah" tiap Subuh Selasa (jika tidak berhalangan).
Menurut dia. akal adalah "nur" (cahaya kebaikan) yang lembut tidak bisa terlihat merupakan hidayah Allah SWT, perwujudannya bisa dalam bentuk pemikiran dan kejiwaan.
Oleh karenanya, Guru Saiful mengoreksi peribahasa Latin "mens sana in corpore sano" (dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat).
Ia mencontohkan pada orang gila secara fisik terlihat sehat, tetapi jiwanya tidak sehat. Begitu pula banyak orang yang secara kejiwaan sehat, tetapi fisik tak sehat.
"Kesemua hal yang tidak masuk secara akal manusia tersebut kita kembalikan kepada Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta. Mungkin hal tersebut merupakan Ilham daripada Nya," lanjut Guru Saiful.
Ia menambahkan, bahwa isi azan bagi dari Ilham. "Oleh sebab itu, sebelum Shalat, juga pada waktu tertentu disunatkan guna mengambil berkah dan rahmat Allah SWT," tambahnya.
"Contohnya ketika menyambut kedatangan seorang bayi Muslim dianjurkan diazankan pada telinga sebelah kanan dan iqamsh pada telinga sebelah kiri," demikian Guru H Saiful Anshari.