Kekompakan menjaga stabilitas dan situasi daerah menjelang pemilihan wali kota dan wakil wali kota itu terlihat dari rapat koordinasi yang digagas Pemkot Banjarbaru dengan mengundang unsur Forkopimda.
"Kami menggelar rakor bersama Forkopimda membahas stabilitas menjelang pilkada dan kompak menjaga terciptanya stabilitas," ujar Penjabat Sementara Wali Kota Banjarbaru Nurliani Dardie, Jumat.
Menurut Nurliani, rakor yang digelar di Jakarta selama dua hari sejak Kamis hingga Jumat (24-25/10) bertujuan mendorong terciptanya stabilitas keamanan daerah dan peningkatan kewaspadaan dini.
Rakor diikuti Ketua Sementara DPRD Banjarbaru Gusti Rizky, Dandim 1006/Banjar Letkol Inf Zulkifer Sembiring, Kapolres Banjarbaru,
AKBP Dody Harza Kusumah dan Ketua PN Benny Sudarsono.
"Rakor selain membahas stabilitas politik jelang pilkada juga bertujuan merespon perkembangan situasi dan kondisi menjelang pesta demokrasi yang diharapkan berjalan tenang, aman dan kondusif," ungkapnya.
Dikatakan Nurliani, Kota Banjarbaru masuk indikator tingkat kerawanan tinggi dari hasil Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) dilakukan Kemendagri Bulan Agustus dengan agregat nilai sebesar 82,09 persen.
Nurliani mengharapkan, indikator itu berkurang dan meminta pentingnya netralitas Aparatur Sipil Negara menjelang prosesi pilkada karena keterlibatan abdi negara menjadi isu yang cukup hangat.
"Kami selalu menekankan ASN untuk menjaga netralitas jelang pilkada karena menjadi salah satu pemicu tingginya kerawanan potensi konflik yang bisa terjadi di berbagai tempat di Banjarbaru," katanya.