Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan (Dinsos Kalsel) membuka layanan rehabilitasi dan konseling bagi masyarakat yang terpapar narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) pada 10 kota/kabupaten.
"Tujuan utama dari program ini meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba serta mendorong para pecandu untuk mendapatkan perawatan yang tepat," kata Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang Dinsos Provinsi Kalsel Agus Mulyana di Banjarmasin, Rabu.
Baca juga: Dinsos Kalsel bantu ABK korban tenggelam di Karimunjawa
Agus mewakili Pelaksana Tugas Kadis Sosial Provinsi Kalsel Muhammadun mengatakan upaya Pemprov Kalsel dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang bahaya narkoba dan mendorong partisipasi aktif dari semua pihak untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA.
Selain itu, Dinsos Provinsi Kalsel pun mengumpulkan sejumlah remaja pada 10 kota/kabupaten untuk mengingatkan bahaya dampak dari penyalahgunaan narkoba dan obat terlarang.
"Pemprov Kalsel fokus mengedukasi bahaya penyalahgunaan NAPZA, dampak kesehatan, serta konsekuensi hukum yang mengintai para pelaku," tutur Agus.
Agus menyebutkan sosialisasi bahaya narkoba bagi remaja pada semester pertama, meliputi Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala.
Baca juga: Kalsel salurkan bantuan logistik untuk korban banjir Tanah Laut
Kemudian, semester dua mencakup Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Sungai (HSS), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kabupaten Balangan, dan Kabupaten Tabalong.
Dinsos Kalsel bekerja sama dengan pemangku kebijakan lain, termasuk Badan Narkotika Nasional (BNN), kepolisian, dan lembaga pendidikan untuk menyebarkan informasi dan pendekatan langsung kepada masyarakat di tingkat desa hingga sekolah.
“Kegiatan penyuluhan, rehabilitasi, dan konseling tersebut merupakan salah satu langkah konkret Pemprov Kalsel untuk mengurangi angka pengguna narkoba di Kalimantan Selatan, serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat,” ujar Agus.
Baca juga: Dinsos Kalsel seleksi pendamping PKH berprestasi