Banjarmasin (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Saat ini, RSUD Ulin Banjarmasin telah mengambil langkah signifikan untuk memperbaiki pelayanan terutama pada antrean rawat jalan yang dapat mengganggu kenyamanan dan efisiensi pelayanan bagi pasien.
Baca juga: RSUD Ulin Banjarmasin tawarkan tali asih Rp30 juta dugaan malapraktik
"Untuk mengatasi hal tersebut, kami telah melakukan berbagai langkah strategis untuk mengurangi waktu tunggu pasien yaitu dengan disediakannya anjungan pendaftaran di setiap lantai pelayanan poliklinik," ucap Direktur RSUD Ulin Banjarmasin dr. Diauddin M.Kes di Banjarmasin, Sabtu.
Diauddin mengatakan anjungan pendaftaran itu dirancang untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para pasien saat melakukan proses pendaftaran.
Selain itu, keberadaan anjungan pendaftaran di setiap lantai pelayanan, diharapkan dapat mengoptimalkan dan mengurangi waktu tunggu pasien saat mendaftar dan terhindar dari pungutan liar (pungli).
RSUD Ulin Banjarmasin juga telah membuat sistem pendaftaran secara daring atau online, di mana pasien atau keluarga pasien dapat mendaftar secara mandiri.
Baca juga: RSUD Ulin Banjarmasin segera buka layanan kedokteran nuklir
Melalui inovasi tersebut, RSUD Ulin Banjarmasin berupaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan menambah fasilitas seperti fasilitas kapasitas ruang tunggu farmasi rawat jalan.
Selanjutnya, rumah sakit tersebut juga membuat sistem layanan terintegrasi dengan BPJS Kesehatan melalui SIMRS. Kemudian menambah fasilitas parkir untuk pasien dan keluarga dengan memperluas area parkir hingga sampai ke samping Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Untuk memaksimalkan pelayanan, rumah sakit juga melebarkan ruang tindakan pasien IGD karena masih kurangnya ruang rawat.
"Rencana kami menambah ruang HCU di ruang mawar untuk pasien dengan tingkat kegawatan tanpa perlu intubasi, selain itu juga melakukan skrining pasien risiko jatuh," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Kalsel bagikan bingkisan kepada pasien pada Hari Ginjal Sedunia
RSUD Ulin Banjarmasin juga menjaga akses masuk agar lebih ditingkatkan demi keamanan pasien, dan penunggu pasien dengan cara wajib lapor dengan menggunakan ID Card.
Dari semua terobosan tersebut, RSUD Ulin Banjarmasin terus berinovasi yang dilaksanakan adalah lanjutan dari kompetisi inovasi 2023 dan tahun sebelumnya.
Untuk inovasi yang masih berjalan sampai saat ini, seperti Si Susan Rakat (sistem survei kepuasan masyarakat) 2022, E.PO (elektronik bagian perencanaan dan organisasi) 2023, Si WALUD (sistem pendataan pegawai BLUD) 2022, SI WALUH (alat bantu drainage pasien bedah dengan cedera paru) 2022.
Selanjutnya, inovasi BiRD (Babies Respiratory Distress Recovery Device) 2016, SI Kandal (sistem kelistrikan yg handal) 2018.
Baca juga: Dua anak sukses jalani operasi jantung di RSUD Ulin Banjarmasin
"Kami berharap dengan adanya inovasi ini, RSUD Ulin Banjarmasin dapat memberikan pelayanan prima sesuai standar Kemenpan," tuturnya.
Direktur RSUD Ulin Banjarmasin kembali mengatakan melalui pelayanan paripurna sesuai standar Kemenkes, menjadikan RSUD Ulin menjadi pusat belajar RS lain yg mau mereplikasi inovasi, meningkatnya kepuasan pasien dan masyarakat sebagai pengguna layanan.
Dengan adanya jenis-jenis pelayanan berdasarkan layanan prioritas yang telah ditetapkan oleh Kemenkes, mendorong SDM rumah sakit tersebut meningkatkan kompetensinya melalui pendidikan/fellowship, dan membuat alur pelayanan menjadi sederhana dan mudah.
RSUD Ulin juga memajukan pelayanan kesehatan dengan teknologi dalam bidang medis. Secara terus-menerus meningkatkan peralatan kesehatan canggih guna memastikan pasien mendapatkan perawatan terbaik dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih paripurna.
Baca juga: BKKBN Kalsel kampanyekan kontrasepsi Tubektomi
Saat ini, kata Diauddin, RSUD Ulin Banjarmasin sudah dapat melakukan tindakan, antara lain Kateterisasi Jantung (pasang Ring), Kateterisasi Otak (untuk pasien stroke) dan Laser Holmium (laser batu ginjal).
Diauddin juga menerangkan dengan memperbarui dan memperluas inventaris alat kesehatan, RSUD Ulin Banjarmasin bertekad untuk tetap menjadi salah satu Rumah Sakit milik pemerintah daerah penyedia layanan kesehatan terdepan di Kalimantan Selatan.
"Kami mengundang semua pihak terkait, termasuk masyarakat umum, untuk bersama-sama mendukung dan berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan kolaborasi yang solid, dan kami yakin dapat mencapai standar pelayanan yang lebih tinggi dan memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh pasien kami," tutur Diauddin.
Baca juga: DPRD Kalsel minta dukungan Kemenkes terhadap RSUD Ulin Banjarmasin