Marabahan (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan H Fuad Syekh selaku Inspektur upacara menyampaikan pidato Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim yang ini mengatakan, bukan hal mudah untuk mentransformasi sebuah sistem.
“Bukan tugas sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, kita sadar membuat perubahan membutuhkan perjuangan," ujar H Fuad Syekh, dalam siaran pers disampaikan, Selasa.
Menurut dia, rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.
"Dampak ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis," ungkapnya.
Pada saat sama, terang dia, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan.
"Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar," tandasnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, pihaknya sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas.
"Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya," tambahnya.
Lima tahun, pspar dia, bukan waktu sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar.
Namun, sambung dia, lima tahun juga bukan waktu lama untuk membuat perubahan menyeluruh.
"Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua telah kita jalankan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan," tegasnya.
Kemudian, ucap dia, waktu bergulir membawa pada akhir masa pengabdiannya sebagai Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
Namun, tambahnya lagi, hal tersebut bukanlah titik akhir dari gerakan Merdeka Belajar.
"Dengan penuh ketulusan, saya ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan yang Ibu dan Bapak lakukan. Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada anda semua, para penggerak perubahan tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan. Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan Merdeka Belajar," demikian tutupnya.
Pada momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2024, di halaman Kantor Bupati, Senin (06/05/2024), dirangkai oleh Pemkab Batola menyerahkan sejumlah pengharagaan kepada para praktisi pendidikan lingkup Kabupaten Batola.
Penghargaan tersebut diberikan kepada Satiman dari SD Negeri Karya Tani sebagai Kepala Sekolah Penggerak dan penghargaan Kepala Sekolah Inovatif diraih Hj Rini Herlina dari SD Negeri Ulu Benteng 2 serta penghargaan Kepala Sekolah Penggerak diberikan kepada Asmiadi dari SMP Negeri 3 Alalak.
Selanjutnya, sekolah dengan capaian literasi dan numerasi tertinggi di Kabupaten Batola diraih SMP GIBS, Kepala Sekolah Penggerak diraih Zainuddin Sidik dari SMP Negeri 4 Alalak, Kepala Sekolah Inovatif diraih Wawan Setiawan dari SMP Negeri 8 Tamban, Kepala Sekolah Berdedikasi diraih Aspihani dari SMP Negeri 2 Kuripan dan Bendahara BOS Inspiratif diraih Resty Fathma Indah Kurnia dari SD Negeri Rangga Surya.