Banjarmasin (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (BI Kalsel) dan pemerintah daerah setempat membahas pra penyusunan studi kelayakan untuk menggali potensi proyek investasi berbagai sektor yang ada di 13 kabupaten/kota.
Kepala BI Kalsel Wahyu Pratomo di Banjarmasin, Rabu, Selasa, mengatakan pembahasan potensi proyek investasi bertujuan untuk menjaga iklim investasi yang kondusif guna menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca juga: Pemkot Banjarbaru terima hibah kendaraan operasional dari BI
“Bank Indonesia bersama pemerintah provinsi setempat serta kabupaten/kota menggelar capacity building sebelum penyusunan studi kelayakan potensi proyek investasi,” katanya.
Wahyu menyebutkan kegiatan capacity building yang digelar selama tiga hari itu, untuk memantapkan persiapan dokumen yang berkualitas.
“Kegiatan investasi yang dihasilkan nanti harus berdampak terhadap pertumbuhan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Dia menuturkan ada beberapa hal yang menjadi perhatian saat penyusunan dokumen kelayakan proyek investasi, antara lain penyediaan informasi dan data yang lengkap, akurat, terkini, dan utuh.
Baca juga: Bank Indonesia bantu investasi hijau di Kalimantan Selatan
Selanjutnya, penyiapan proyek yang menarik bersifat clean and clear dengan menyediakan tenaga kerja yang berpendidikan dan terlatih, lalu menyediakan layanan prima kepada investor maupun calon investor.
Kemudian, melaksanakan kegiatan promosi investasi kepada calon investor dengan tepat sasaran, efektif, dan berkelanjutan.
Menurut Wahyu, jika beberapa hal tersebut dilakukan, calon investor akan sangat mempertimbangkan iklim investasi untuk menanamkan modalnya dalam sebuah proyek.
Apalagi aktivitas investasi di Kalimantan Selatan, kata dia, telah didukung aturan hukum berupa Surat Keputusan Gubernur Kalsel tentang Pembentukan Tim Investment, Trade, and Tourism Relation Unit Kalimantan Selatan.
Wahyu menjelaskan agar proses penyusunan dokumen kelayakan sesuai dengan harapan, perwakilan 13 kabupaten/kota dilibatkan agar masing-masing dapat mengusulkan investasi apa yang memiliki potensi di daerah agar dituangkan dalam dokumen.
Baca juga: BI Kalsel dan TNI laksanakan "Ekspedisi Rupiah" pada empat pulau di Kotabaru
Kegiatan capacity building juga melibatkan PT Sucofindo sebagai narasumber untuk membantu tiap daerah dalam memetakan potensi investasi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan langka BI Kalsel dalam penyiapan dokumen kelayakan proyek investasi sangat berdampak untuk menentukan calon investor serta potensi proyek yang berkualitas.
Dia mengungkapkan melalui kegiatan yang sama, pada tahun lalu telah menghasilkan berbagai proyek strategis, di antaranya Rumah Pemotongan Unggas di Banjarmasin, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Tanah Bumbu, Aerocity Hotel di Banjarbaru, dan Pengelolaan Limbah B3 dan Oli Bekas di Banjarbaru.
“Saya minta kabupaten/kota lebih optimal lagi menggali potensi proyek investasi yang ada di tiap daerah,” kata Roy.
Baca juga: BI Kalsel promosikan UMKM dan pariwisata di Kota Surabaya