Banjarmasin (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI) memberikan Dua penghargaan predikat juara pertama nasional, kepada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Negeri 6 Banjarmasin, pada ajang kejuaraan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) dan Lomba Desain Logo Sekolah Siaga Kependudukan, Tingkat Nasional Tahun 2023.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Pengendalian Penduduk (Dalduk) BKKBN RI, Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si., M.Eng, kepada Kepala Sekolah SMPN 6 Banjarmasin, Aminsyah, Di Aula SMPN 6 Banjarmasin, Sabtu.
Turut hadir pada penyerahan penghargaan tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel Ramlan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Ramadhan, Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin Nuryadi, dan Kepala DPPKBPM Kota Banjarmasin, Helfiannoor, serta guru dan para pelajar SMPN 6 Banjarmasin.
Sekolah siaga kependudukan, merupakan sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana, ke dalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran, dimana di dalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik.
Menurut Bonivasius penerapan Program Saling Sapa (Sasa) di SMP Negeri 6 Banjarmasin, menjadi kelebihan yang tidak dimiliki sekolah lainnya, dimana para siswa membentuk kelompok siswa, dengan penamaan kelompok terkait permasalahan kependudukan.
Dimana hal itu dapat dijadikan gambaran sebagai motivasi untuk penyelamatan masa depan pelajar.
Lebih lanjut Bonivasius, menyampaikan, program Sasa, nantinya akan dijadikan sebagai role mode di setiap sekolah siaga kependudukan di Indonesia.
“ Ya karena ini contoh nasionalnya ada di Banjarmasin ini, pertama kalo bisa teman teman di SMP Negeri 6 Banjarmasin ini, jangan selesai sampai disini saja, sebagai juara nasional ada juga tanggung jawabnya, bagaimana menularkan hal hal yang baik, program - program yang baik yang ada disini, kepada sekolah sekolah disekitarnya, dan tentunya dukungan dari teman teman dinas,” Kata Bonivasius.
Bonivasius menambahkan, keberadaan Sekolah Siaga Kependudukan, sangat efektif dalam membangun manusia berkwalitas, dengan mencegah terjadinya penyalahgunaan Napsa, Perundungan, Sex pra nikah, Sex Bebas, Perkawinan Dini, dan juga Pencegahan Stunting.
“Efektifitas nya sangat tinggi, karena mereka ini yang akan mengisi Indonesia kedepannya, 2045 kedepan itu mereka, dari level SMP, SMA nanti. Jadi kalo sudah paham untuk menjadi manusia berkwalitas, tinggal menguatkan skil dari teman teman Dinas Pendidikan lah yang menguatkan,” kata Bonivasius.
Sementara Itu Aminsyah, M.Pd, Kepala Sekolah SMPN 6 Banjarmasin, menyampaikan rasa syukur atas capaian sekolah yang dipimpinnya, dengan mendapatkan Dua penghargaan sekaligus, hal itu sekaligus merupakan kado istimewa di Hari Ulang Tahun Kota Banjarmasin ke 497.
Menurut Aminsyah, penghargaan yang di raih itu menjadi inspirasi terbaik bagi pelajar dalam rangka mengembangkan lebih luas tentang Sekolah Siaga Kependudukan.
“Alhamdulilla 2023 – 2024 jajarannya telah membangun role model proses kegiatan pembelajaran disekolah siaga kependudukan, namaya Sasa (Saling Sapa),” kata Aminsyah.
Aminsyah, menerangkan, Sekolah Siaga Kependudukan ini, merupakan hasil kolaborasi kreatif, dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan unsur terkait lainnya di Pemerintah Kota Banjarmasin.
“Ini mudah mudahan menjadi contoh bagi sekolah sekolah lain, soalnya sekolah siaga kependudukan itu tidak menambah bidang studi, tetapi memperkaya bidang studi” ujar Aminsyah.
Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan, Ramlan, menyampaikan, tantangan untuk menjadi juara nasional sangatlah berat, namun atas inisiasi dan Kerjasama yang baik antara guru dan siswa, Iapun optimis pasti bisa dilakukan.
Ramlan memberitahukan, saat ini sudah ada beberapa sekolah dari luar daerah yang ingin studi banding ke Kalsel, untuk melihat secara langsung proses pembelajaran di Sekolah Siaga Kependudukan di SMPN 6 Banjarmasin, yaitu dari Kota Tarakan, Kalimantan Timur dan Malang, Jawa Timur.
“ Jadikan Sekolah Siaga Kependudukan ini, semacam pembekalan pada murid murid tentang pentingnya masalah kependudukan dan juga pentingnya sekolah disini supaya mengantisipasi permasalahan sosial khususnya di sekolah”. Kata Ramlan.
Ramlan pun meminta agar para pelajar melalui Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja, dapat menyampaikan, mengedukasi masyarakat, tentang materi yang telah didapatkan dari Sekolah siaga Kependudukan.