"Selain itu sebagai langkah awal upaya peningkatan produksi padi dengan strategi mengoptimalkan lahan persawahan daerah irigasi agar bisa tanam dua kali atau tiga kali tanam dalam setahun," ujarnya di Rantau, Sabtu.
Baca juga: Dinas Pertanian Kapuas belajar ke Tapin maksimalkan "food estate"
Baca juga: Pemkab Tapin rancang perda LP2B lindungi 32.343 hektar lahan pertanian
Apabila motivasi itu berbuah manis, kata Arifin, dipastikan dapat mendorong ekonomi usaha tani.
“Kegiatan panen raya padi di Kecamatan Bungur adalah percontohan dalam tanam padi-padi-palawija (IP300), kalau sudah bagus dan menghasilkan akan dikembangkan lebih luas lagi," ujarnya.
Baca juga: Bangkitkan pertanian Kalsel sebagai kekuatan ekonomi sambut IKN Nusantara
Potensi usaha tani ini, ingat Arifin, karena Tapin sebagai salah satu daerah penyangga pangan di Indonesia.
"Tentunya kepada petani dan masyarakat Tapin bisa menjaga lahan pertanian. Jangan sampai lahan pertanian dialih fungsikan, karena lahan pertanian Tapin sudah tercatat 61.000 hektare dengan luas tanam 87 hektare," ungkapnya.
Plt Kepala Dinas Pertanian Tapin Ajie Budiono mengatakan potensi tersebut akan semakin besar apabila pembangunan saluran sekunder dan tersier irigasi selesai
“Dengan adanya saluran irigasi Tapin, para petani bisa tanam 2 kali sampai tanam 3 kali dengan pola tanam padi, padi dan kedelai," katanya.
Baca juga: Umur batu bara diprediksi tinggal 10 Tahun, Bupati Tapin arahkan ke pertanian
Baca juga: Limbah batu bara di Kalsel masuk ke lahan fungsional pertanian Tapin
Diketahui, proyek Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III untuk rehabilitasi saluran utama irigasi sepanjang 27,73 km di Tapin sudah selesai.
Daerah irigasi (D.I) Tapin yang direhabilitasi ini adalah satu dari 72 irigasi premium Indonesia. Pembangunannya, masuk rangkaian pada agenda besar negara periode 2015-2025 untuk mewujudkan ketahanan pangan dan air secara nasional.
BWS mencatat, kini sudah ada 15 perkumpulan petani pemakai air (P3A) kini telah menikmati manfaat pembangunan dari program pemerintah pusat tersebut.
Staf Teknis Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Gunadi Anom, sebelumnya pernah mengatakan target dari rehabilitasi itu agar air bisa menjangkau sawah seluas 2.603 hektare.
Baca juga: Puluhan hektare lahan pertanian di Tapin rusak
Diketahui, proyek Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III untuk rehabilitasi saluran utama irigasi sepanjang 27,73 km di Tapin sudah selesai.
Daerah irigasi (D.I) Tapin yang direhabilitasi ini adalah satu dari 72 irigasi premium Indonesia. Pembangunannya, masuk rangkaian pada agenda besar negara periode 2015-2025 untuk mewujudkan ketahanan pangan dan air secara nasional.
BWS mencatat, kini sudah ada 15 perkumpulan petani pemakai air (P3A) kini telah menikmati manfaat pembangunan dari program pemerintah pusat tersebut.
Staf Teknis Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Gunadi Anom, sebelumnya pernah mengatakan target dari rehabilitasi itu agar air bisa menjangkau sawah seluas 2.603 hektare.
Baca juga: Puluhan hektare lahan pertanian di Tapin rusak