Banjarmasin (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) semakin siap siaga setelah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda sebanyak 14 titik lahan di wilayah berbeda.
“Kemarin kita dapat laporan terjadi kebakaran lahan di Kota Banjarbaru, lalu tim bergerak cepat dan berhasil memadamkan api,” ucap Kepala BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Jumat.
Baca juga: BPBD Kalsel andalkan radio "repeater" guna pantau karhutla
Ia menuturkan petugas BPBD Kalsel berpatroli di lapangan, tak lama kemudian BPBD Kota Banjarbaru memberikan laporan terjadi karhutla di kawasan Kampung Purun, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru.
Kebakaran tersebut melanda sekitar satu hektare lahan, tim BPBD Kalsel menerjunkan dua unit armada darat bekerjasama dengan instansi terkait menuju lokasi kebakaran dan tak butuh waktu lama Tim Satgas berhasil memadamkan api.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh BPBD Kalsel, total karhutla telah melanda sekitar 18 hektare lahan pada tiga kabupaten dan kota yakni Kota Banjarbaru seluas 15 hektare, Kabupaten Banjar 1 hektare dan Kabupaten Tanah Laut sekitar 2,5 hektare.
Kebakaran lahan yang terjadi terakhir di Kota Banjarbaru, menjadikan wilayah tersebut sebagai daerah paling rawan terjadi karhutla pada tahun ini.
Menyikapi hal tersebut, Raden menyatakan tim semakin siap siaga terjun ke lapangan.
Baca juga: Kapolda Kalsel sebut perlu "water bombing" tanggulangi karhutla
“Kita memberlakukan siaga 1 x 24 jam di Posko Induk BPBD Kalsel,” katanya.
Tim BPBD Kalsel terus memaksimalkan seluruh sarana dan prasarana yang ada termasuk jaringan komunikasi digital dan radio khusus.
Sementara itu salah satu Tim Satgas BPBD Kalsel Mansyah menyebutkan pada saat turun ke lapangan mengatasi kebakaran lahan yang terjadi kemarin, kata dia, medan di lapangan cukup sulit karena posisi titik api berada jauh di tengah lahan.
“Posisi titik api ada di tengah, tapi tidak terlalu merambat luas karena kebakaran yang terjadi itu tanahnya masih basah,” ucapnya.
Sehingga menurut dia, kebakaran hanya terjadi pada bagian atas dan tidak merambat ke lahan lain.
Mansyah menyebutkan Kota Banjarbaru menjadi pusat perhatian karena menjadi wilayah yang sering terjadi kebakaran.
Mansyah mengungkapkan dia bersama timnya mendapat tugas 1x 24 jam untuk berjaga dalam merangkap mencegah dan menanggulangi potensi bencana khususnya karhutla.
Baca juga: PT SLS giat patroli gabungan bersama muspika, TNI dan Polri