Banjarmasin (ANTARA) -
Pada Hari Peringatan Pendidikan Nasional (HPN) tahun 2023, Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mengklaim sudah menerapkan program merdeka belajar kepada 650 sekolah.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina pada peringatan HPN 2023 di lapangan SKB Banjarmasin, Selasa, menyampaikan, kualitas pendidikan terus ditingkatkan di kotanya, utamanya menerapkan program pemerintah pusat "Merdeka belajar".
Sesuai tema pada HPN 2023 "Bergerak bersama semarakkan merdeka belajar", kata Ibnu Sina, lembaga pendidikan hingga para pendidik yang masuk ranah wewenang pemerintah kota terus digalakkan, hingga kualitas pendidikan setara dari tengah kota hingga pinggiran kota.
"Pendidikan itu memang harus memerdekakan, pendidikan itu harus mencerdaskan," ujarnya.
Karena pendidikan itu, ungkap Ibnu Sina, tidak hanya transfer ilmu, tapi juga etika.
Pemkot Banjarmasin, ucap dia, juga fokus untuk meningkatkan kualitas penguasaan bahasa asing bagi siswa tingkat menengah pertama (SMP), karenanya pada awal tahun tadi diresmikan semua SMP berstandar bahasa Inggris.
"Jadi di pelosok mana pun SMP di kota ini, minimal memiliki guru berstandar bahasa Inggris," tuturnya.
Ibnu Sina pun menyampaikan, bahwa perhatian pemerintah kota juga peningkatan sarana dan prasarana belajar, khususnya ruang kelas yang masih banyak perlu perbaikan.
"Karena semua ruang kelas harus memiliki standar layak, ini yang harus kita lakukan terus," ujarnya.
Selain itu, kata Ibnu Sina, Pemkot juga terus melakukan investasi guru, karena satu guru cerdas bisa melahirkan ribuan murid cerdas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi menyampaikan, bahwa peningkatan pendidikan di Kota Banjarmasin terus dilakukan, bahkan untuk penerapan program kurikulum merdeka belajar nomor 2 setelah Kabupaten Banjar.
"Di Kota Banjarmasin ini sudah 650 sekolah dari tingkat TK hingga SMA sudah menerapkan kurikulum merdeka belajar," paparnya.
Sebagaimana diketahui, konsep merdeka belajar berfokus pada materi yang esensial dan fleksibel sesuai dengan minat, bakat dan kebutuhan dari masing-masing karakteristik siswa.
"Intinya, sesuai program pemerintah pusat dalam hal ini Kemendikbud ristek, kita terus galakkan," demikian kata Nuryadi.