Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Tiga pelabuhan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mendukung tekad pemerintah daerah setempat menjadikan `Bumi Saijaan` Kotabaru sebagai poros maritim Indonesia.
Kepala Dinas Perhubungan Kotabaru Sugian Noor di Kotabaru, Rabu, mengatakan tiga pelabuhan tersebut yakni Pelabuhan Nasional di Pulau Sebuku, pelabuhan di Pulau Matasirih dan pelabuhan di Pulau Marabatuan.
"Selain tiga pelabuhan yang dibangun dengan dana APBN ratusan miliar rupiah, Pemkab Kotabaru melalui dana APBD juga membangun Dermaga Tanjung Smalantakan di Kecamatan Pamukan Selatan," ujar dia.
Sebagai poros maritim, Kabupaten Kotabaru juga memiliki sejumlah pelabuhan berskala nasional dan internasional, seperti, pelabuhan di Desa Mekar Putih yakni, PT Indonesia Bulk Termnial (IBT).
Pelabuhan milik PT Pelindo, di Stagen, dan sejumlah pelabuhan yang melakukan bongkar muat komoditi khusus milik perusahaan besar swasta ataupun yang lainnya.
Selain pelabuhan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta besar nasional, di Kotabaru juga tersedia dermaga pendukung kelancaran distribusi barang, jasa dan penumpang, seperti, dermaga Tanjung Smalantakan yang dibangun dengan dana APBD sekitar Rp3 miliar lebih.
Sugian berharap, dengan keberadaan pelabuhan sebagai `jembatan nusantara` itu perlu keseriusan pemerintah pusat untuk melengkapi sarana dan prasarana di dermaga.
"Bahkan apabila masih ada pelabuhan yang belum selesai pembangunannya, tolong pihak kementerian sebagai leding sektor secepatnya menggelontorkan dana menyelesaikan pembangunan fisik," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kotabaru Hj Alfisah, mengemukakan, dengan diresmikannya dermaga Tanjung Smalantakan, menjadi sarana penghubung antar kecamatan dan ibu kota kabupaten.
"Legislatif mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Kotabaru,` kata Alfisah.
Terpisah, Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Sungai Danau/Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Misa Rakhman, mengatakan, pemerintah APBN 2015 mengalokasikan dana sekitar Rp40 miliar untuk melanjutkan pembangunan Pelabuhan Marabatuan, dan Matasirih, Kecamatan Pulau Sembilan.
Dia mengatakan, tahap awal pembangunan Pelabuhan Marabatuan dan Matasirih menghabiskan dana masing-masing sekitar Rp56 miliar.
Dan APBN 2015 kelanjutan pembangunan dua pelabuhan kembali diteruskan dengan alokasi dana sekitar Rp40 miliar.
Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Roman, menuturkan, pemerintah pusat tahun 2015 kembali melanjutkan pembangunan Pelabuhan Nasional di Tanjung Tabira, Kecamatan Pulau Sebuku.
"APBN 2015 pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp10 miliar untuk melanjutkan pembangunan Pelabuhan Nasional di Pulau Sebuku," katanya.
Dia mengatakan, dari Rp10 miliar tersebut, terdiri dari Rp5 miliar masuk dalam APBN Murni 2015 dan sisanya yakni Rp5 miliar masuk dalam APBN Perubahan, namun sayang anggarannya masih dalam tanda "bintang".
"Dan yang masuk dalam APBN murni sebesar Rp5 miliar kini masih dalam proses lelang, mudah-mudahan secepatnya ada pemenangnya dan pekerjaan bisa dilanjutkan kembali," ujarnya.
Menurut Roman, pembangunan Pelabuhan Nasional di Pulau Sebuku diproyeksikan masih kurang sekitar Rp21 miliar, tidak termasuk anggaran 2015 sebesar Rp10 miliar.