Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi Center of Reform of Economics (Core) Yusuf Rendi Manilet menilai program kartu prakerja layak dilanjutkan karena dapat membantu pemerintah dalam proses pemulihan ekonomi nasional.
Yusuf menjelaskan program ini memberikan dua manfaat kepada para peserta yaitu pelatihan keterampilan dan pemberian bantuan tunai untuk meningkatkan kualitas kerja dan menjaga daya beli.
"Dari ukuran ini sebenarnya kartu prakerja berhasil menjadi salah satu program pemerintah yang mendorong proses pemulihan ekonomi di tahun lalu. Saya kira jika tahun ini dilanjutkan juga akan ikut mendorong proses pemulihan ekonomi," kata Yusuf dalam pernyataan di Jakarta, Jumat.
Untuk itu, menurut Yusuf, adanya usulan untuk menghentikan program ini merupakan ide yang tidak tepat, apalagi terdapat bukti banyaknya pekerja informal yang mampu bekerja di sektor formal, karena bantuan program upgrade skill ini.
Namun, ia mengakui, kualitas maupun efektivitas program tersebut masih dapat diperbaiki dan ditingkatkan terutama terkait penambahan jenis pelatihan yang ditawarkan dan proses verifikasi penerima agar lebih tepat sasaran.
"Terlepas dari kontroversinya saya kira kurang tepat kalau program ini dihentikan apalagi dari konteks upaya pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi," kata Yusuf.
Ia memastikan upaya untuk mengukur keberhasilan program kartu prakerja harus dilakukan secara menyeluruh dan diperlukan waktu yang tidak singkat, apalagi kebijakan ini baru berjalan selama setahun.
"Setidaknya minimal evaluasi dari bantuan ini bisa dilihat dua-tiga tahun dari program ini berjalan. Apakah misalnya pengangguran di Indonesia akan mengalami penurunan," kata Yusuf.
Sebelumnya, pemerintah juga telah menyiapkan inovasi baru yang merupakan kelanjutan dari program kartu prakerja yaitu pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) super mikro yang bisa digunakan oleh para alumni kartu prakerja untuk berwirausaha.
"Para lulusan dari kartu prakerja bisa ditawarkan untuk kredit usaha rakyat super mikro yang besarnya di bawah Rp10 juta," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Saat ini, berdasarkan survei dari Manajemen Pelaksana Program (PMO) kartu prakerja, permodalan menjadi tantangan utama bagi para wirausahawan dan pinjaman melalui KUR bisa menjadi solusi pembiayaan.
Untuk itu, sebagai upaya untuk mendukung kemudahan dalam permodalan ini, pemerintah telah meningkatkan anggaran KUR menjadi Rp253 triliun pada 2021.