Tapin (ANTARA) -
Bendungan Tapin, salah satu proyek strategis nasional (PSN) di Indonesia telah diresmikan oleh Presidin Joko Widodo pada Kamis, 18 Februari 2021 di Desa Pipitak Jaya, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Menyusul itu Bupati Tapin, HM Arifin memaparkan masa depan pertanian sebagai tulang punggung perekonomian rakyatnya.
Dia menjelaskan, bendungan berkapasitas 52 juta meter kubik itu kedepannya melalui jaringan irigasi dapat mengairi sawah seluas 5.472 hektare, dengan produksi maksimal.
Dari luas panen padi di Tapin 2020 seluas 87.895 hektare dapat menghasilkan gabah sebanyak 446.269 ton.
Dengan adanya bendungan, ke depan diharapkan ada peningkatan intenfikasi dengan kenaikan Indeks Pertanaman (IP) dari IP. 100 menjadi IP. 200, menjadi IP. 300, sehingga hal tersebut akan meningkatkan produksi padi menjadi 476.705 Ton (naik sebesar 30.436 Ton).
"Terimakasih atas kepercayaan Presiden Jokowi atas pembangunan mega proyek Bendungan Tapin di Kabupaten Tapin," ujarnya.
Kehadiran bendungan ini akan memperkuat Tapin sebagai penyangga pangan nasional yang sebelumnya sudah ditetapkan oleh Kementrian Pertanian sejak 2016," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Tapin, Wagimin mengatakan Tapin yang sering disebut Bumi Ruhui Rahayu itu memiliki luas wilayah sekitar 2.174,95 kilometer persegi atau sekitar 5,8 persen dari luas wilayah Kalsel.
Luasan itu meliputi 65 persen di bidang pertanian, 12 persen di bidang pertambangan dan 23 persen di bidang perkebunan.
"Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Tapin, yakni lebih dari 40 persen," kata dia.
Banyaknya masyarakat Tapin yang menjadikan sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian, sehingga pertanian perlu dikembangkan di masa pemerintah Bupati, HM Arifin Arpan.
Selain berfungsi untuk mengairi areal persawahan 5.472 hektare, ke depannya diharapkan mampu menyediakan air baku sebanyak 250 liter perdetik, dan menghasilkan listrik tenaga air sebesar 3,3 mega watt.
Mereduksi banjir sebesar 107 meter kubik perdetik dan menjadi potensi wisata unggulan di Tapin.
Saat peresmian Bendung Tapin, Presiden Jokowi juga menyebutkan pertanian sebagai salah satu prioritas dampak positif dari PSN senilai Rp986 miliar yang dibangun sejak 2015.
Inilah fungsi bendungan selain mengairi sawah, menghasilkan listrik, selain air baku, juga dalam rangka pengendalikan banjir.
"Kita tahu banjir di provinsi Kalsel mencakup area yang sangat luas, kurang lebih 10 kabupaten dan kota, dan (banjir) ini memerlukan penanganan yang komprehensif dari hulu sampai hilir," ungkap Presiden.
Bendungan Tapin dan harapan masa depan lumbung padi nasional di Kalsel
Kamis, 18 Februari 2021 19:47 WIB