Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kalimantan Selatan (Kalsel) Ir Hj Suriatinah menyatakan, pihaknya kini sedang mendata petani ikan di provinsinya yang terdampak bencana banjir.
"Kita perlu mendata petani ikan seperti petambak atau yang memelihara/melakukan usaha perikanan dengan sistem kolam dan keramba (jala apung)," ujar menjawab Antara Kalsel saat berada di Banjarmasin, Rabu (27/1) lalu.
Pasalnya, menurut mantan Kepala Dinas Perikanan Kalsel itu, tidak sedikit usaha perikanan darat/air tawar terdampak bencana banjir yang melanda hampir seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut.
"Mereka yang terdampak banjir tersebut juga perlu perhatian atau bantuan sejauh memungkin agar usahanya bisa hidup, tumbuh dan berkembang kembali," lanjut mantan Kepala Balai Penyuluhan dan Teknologi Pertanian Banjarbaru itu.
Namun dia belum bersedia memperkirakan kerugian petani ikan di provinsinya yang terdiri atas 13 kabupaten/kota itu terdampak banjir dengan alasan masih pendataan dan takut keliru.
"Tapi yang jelas petani ikan yang terdampak banjir dengan kerugian mungkin tidak sedikit seperti di Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala (Batola)," demikian Suriatinah.