Banjarmasin (ANTARA) - Petani di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, harga beras yang saat ini mencapai Rp13.000 per kilogram tidak mengalami penurunan saat memasuki musim panen.
"Harga beras saat ini masih Rp13.000 per kilogram. Mudah-mudahan tidak turun ketika panen tiba," kata Sariman seorang petani di Kotabaru, Selasa.
Ia mengakui, petani akhir-akhir ini dihadapkan pada naiknya harga pupuk dan pestisida atau racun hama, sementara harga hasil panen masih standar-standar saja.
Hal yang sama juga dirasakan Ponari, petani asal Lamongan, Jawa Timur yang sudah lebih 30 tahun menetap di Kalimantan Selatan.
Baca juga: 110 petani Kotabaru terima dana peremajaan sawit
Baca juga: Sebanyak 94 petani sawit terima bantuan Rp3,6 miliar
Baca juga: Indocement latih petani Kotabaru cara bertani sistem hidroponik
Ia bersama ratusan petani di daerahnya berharap harga beras musim panen kali ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Seorang pedagang sembako di Kota Banjarmasin, Udin, mengatakan, harga beras tergantung persediaan di pasar.
"Apabila stok cukup, dan beras selalu ada di pasaran, ada kemungkinan harga beras tidak berubah. Akan berbeda kalau stok kurang, mungkin bisa naik," terangnya.
Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Kalimantan Selatan Arif Mando kepada Antara di Banjarmasin, mengatakan, pihaknya mempunyai stok beras sebanyak 17.000 ton yang mencukupi untuk lima bulan ke depan atau jelang Ramadhan.
"Stok beras yang di simpan di gudang Bulog jenis beras lokal seperti, beras jenis Ciherang, dan Pandan, juga beras yang berasal dari Vietnam dan Thailand.
Stok beras itu untuk memenuhi kebutuhan rutin sekitar 2.000 ton-2.500 ton per bulan untuk 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan.
Petani Kotabaru berharap harga beras tidak turun saat musim panen
Rabu, 1 April 2020 4:13 WIB