Muara Teweh (ANTARA) - Maskapai Susi Air kembali melayani penerbangan bersubsidi rute pedalaman dari Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara-Palangka Raya, Kalimantan Tengah pulang pergi mulai 15 April 2019.
"Hari ini kita menerima informasi bahwa maskapai Susi Air dipastikan akan kembali melayani penerbangan Muara Teweh-Palangka Raya yang dimulai pada Senin (15/4) nanti," kata Kepala Bandara Beringin Muara Teweh Djarot Nugroho kepada wartawan di Muara Teweh, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kamis.
Dia mengatakan penerbangan menggunakan pesawat jenis Cessna berpenumpang 12 orang dengan frekuensi dua kali sepekan, yakni setiap Senin dan Sabtu dengan harga tiket Rp454.100 (termasuk airport tax) untuk rute Palangka Raya-Muara Teweh dan sebaliknya Rp444.100.
Penerbangan tahun ini berkurang dibanding tahun lalu, tiga kali sepekan yakni setiap Selasa, Rabu, dan Kamis.
"Alhamdulillah tahun ini kita masih dapat frekuensi penerbangan bersubsidi sebanyak dua kali seminggu, kalau ditempat lain malah ada yang dikurangi dari frekuensi tahun sebelumnya, seperti UPBU Kuala Pembuang," kata mantan Kepala UPBU Long Apung ini.
Penerbangan dari Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya berangkat sekira pukul 09.30 WIB, sedangkan dari Bandara Beringin Muara Teweh pada pukul 10.55 WIB.
Selain penerbangan Muara Teweh-Palangka Raya dan sebaliknya, penerbangan ke kota lain di Kalteng juga dimulai dengan Palangka Raya-Puruk Cahu, Palangka Raya-Kuala Pembuang, dan Kuala Pembuang-Banjarmasin, serta Buntok-Banjarmasin pp.
Seorang warga Muara Teweh, Pudaili mengatakan dibukanya penerbangan Susi Air ke daerah itu membantu warga karena selama ini transportasi udara merupakan jasa angkutan alternatif yang cepat, terutama di Kabupaten Barito Utara yang letaknya di pedalaman Kalteng.
"Kalau kami menggunakan angkutan darat, jarak tempuh ke Banjarmasin paling cepat sembilan jam, sedangkan Palangka Raya sekitar tujuh jam," katanya.