Barabai, (Antaranews Kalsel) - Desa Awang Besar yang terletak di Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sinar Harapan Jaya berupa penggilingan padi.
Kepala Dinas PMD HST Subhani meresmikan BUMDes tersebut yang terletak di Desa Awang Besar dengan direktur utamanya adalah dipimpin oleh Burhanuddin, Senin (17/12).
Kepala Desa Awang Besar Abdurrahman menyampaikan penyertaan modal dari Dana Desa untuk BUMDes Harapan Jaya adalah Rp330 Juta untuk mesin dan bangunan.
"Kami lihat potensi desa Awang Besar yang rata-rata penduduknya hampir 90 persen bertani ini penggilingan padi sangat sesuai untuk dikembangkan guna memudahkan warga sekitar," katanya.
Direktur BUMDes Harapan Jaya Burhanuddin juga mengungkapkan, jumlah pekerja yang akan mengelola penggilingan padi adalah sebanyak Empat orang dengan sistem bagi hasil 20 persen untuk pengelola dan target hasilnya per tahun sekitar Rp15 Juta.
"Selain sebagai penggilingan padi, tempat ini juga bisa digunakan sebagai menampung hasil-hasil pertanian warga. Disamping itu sebagai tahap pengembangan BUMDes ke depan maka kami akan melakukan pengemasan jenis-jenis beras unggulan desa kami,"katanya.
Menurutnya, bersama dengan para Gapoktan akan bekerjasama dengan menyamakan bibit padi yang di tanam, pupuk dan membeli hasil pertanian dengan menjualnya ke BUMDes.
Kepala Dinas PMD HST Subhani juga menyampaikan, dari jumlah desa sebanyak 161, desa yang sudah mempunyai BUMDes adalah sebanyak 62 desa dengan berbagai usaha sesuai dengan potensi wilayahnya masing-masing dan hasil musyawarah desa.
"BUMDes tujuan sebagai pendapatan asli desa, jadi desa mengelola sendiri keuangannya melalui berbagai jenis usaha seperti peternakan, jasa, perdagangan dan lain-lain," katanya.
Baca juga: Masalah kearsipan di HST kurang mendapat perhatian
Baca juga: HST Kembali terima penghargaan Kabupaten peduli HAM
Baca juga: Kejari HST terima penghargaan WBK dari Kementerian PANRB
Desa Awang Besar dirikan BUMDes penggilingan padi
Senin, 17 Desember 2018 14:33 WIB
Jumlah pekerja yang akan mengelola penggilingan padi adalah sebanyak Empat orang dengan sistem bagi hasil 20 persen