Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota DPRD Kalimantan Selatan Riswandi menyarankan pemerintah agar mengatur mobil pengangkut semen, kelapa sawit, atau material bangunan hanya beroperasi pada malam hari supaya arus lalu lintas mudik Lebaran berjalan lancar.
"Pengaturan angkutan berat tersebut perlu dilakukan guna kelancaran angkutan Lebaran 1439 H," ujar Sekretaris Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel Riswandi di Banjarmasin, Jumat.
Anggota DPRD Kalsel tiga periode itu menjelaskan, angkutan berat bukan karena kendaraan berat atau besar, tetapi juga berupa angkutan hasil perkebunan besar seperti kelapa sawit serta material bangunan.
Ia mengatakan armada pabrik semen di Tabalong atau kabupaten paling utara Kalsel setiap melintasi jalan umum/jalan nasional hingga Banjarmasin, tuturnya.
"Mungkin angkutan semen dengan muatan puluhan ton tersebut diatur supaya hanya pada malam hari menggunakan jalan umum, guna kelancaran angkutan lebaran," katanya.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu berharap, angkutan lebaran 1439 H di provinsinya berjalan lancar dan sukses.
"Oleh sebab itu kita berharap pejabat instansi terkait pengaturan lalu lintas/pengguna jalan raya agar melakukan pendekatan dengan perusahaan yang masih mengangkut hasil usaha mereka melalui jalan umum," katanya.
Sementara itu, kalangana sopir dan pengguna jasa angkutan umum jurusan Banjarmasin-daerah hulu sungai atau Banua Anam Kalsel atau sebaliknya mengeluh karena kelancaran lalu lintas terganggu mobil angkutan semen puluhan ton.
Mereka menyebutkan sebelum ada pabrik semen di Bumi Saraba Kawa Tabalong yang berbatasan Kalimantan Timur, lalu lintas angkutan umum berjalan relatif lancar di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.
Sebagai contoh dengan naik taksi, penumpang dari Banjarmasin-Barabai, ibu kota HST yang berjarak sekitar 165 kilometer hanya memerlukan waktu maksimal 3,5 jam, tetapi seiring dengan ramainya armada angkutan semen, kini paling cepat empat jam.
Daerah hulu sungai atau Banua Anam Kalsel terdiri atas Kabupaten Tapin, HSS, HST, Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.
Akses jalan Banjarmasin-Banua Anam itu juga terhubung dengan provinsi tetangga, yaitu Kaltim serta beberap kabupaten di pedalaman Kalimantan Tengah (Kalteng) atau hulu daerah aliran Sungai Barito.