Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Riswandi yang juga membidangi Perhubungan mengapresiasi semua pihak penunjang kelancaran angkutan lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah di provinsi itu.
Pasalnya tanpa tunjungan berbagai pihak kemungkinan angkutan lebaran 1439 H/20180 M di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut bisa tidak lancar, ujar Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel H Riswandi SIP di Banjarmasin, Jumat.
Anggota DPRD Kalsel tiga periode itu mencontohkan, sekiranya angkutan berat beroperasi pada siang hari H-5 hingga H+5, maka kelancaran angkutan lebaran 1439 H buka saja terganggu, tetapi bisa membuat kemacetan total arus lalu lintas.
"Alhamdulillah, angkutan berat dan angkutan lain yang sejenis, seperti armada pengangkut semen mau menoleransi atau mematuhi imbauan agar beroperasi hanya pada malam hari guna menunjang kelancaran angkutan lebaran 1439 H," tuturnya menjawab Antara Kalsel.
Menurut pengamatan sementara wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu, angkutan lebaran di provinsi berjalana relatif lancar.
"Kendati ada kemacetan pada titik-titik tertentu, tetapi tidak membuat arus lalu lintas macet total yaitu tak bisa bergerak sampai berjam-jam lamanya, sebagaimana jurusan Banjarmasin - daerah hulu sungai atau `Banua Anam` Kalsel," tuturnya.
Sebagai contoh di Angkinang Kabupaten HSS (tempat persinggahan mobil dari/ke Banjarmasin - hulu sungai Kalsel) sering terjadi kemacetan lalu lintas, tetapi masih bergerak perlahan, tanpa senggol-menyenggol asalkan mengendarai dengan sabar.
Begitu pula di Astambul pada pertigaan Jalan Kelampayan Martapura Kabupaten Banjar/Jalan A Yani dari/ke Banjarmasin - Banua Anam kadang-kadang terjadi kemacetan karena pertemuan arus mobil mereka yang mau/pulang ziarah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary.
"Tetapi kalau terjadi kemacetan di Astambul, Polres Banjar sudah siap dengan rekayasa lalu lintas guna mengatasinya, yaitu mengarahkan mereka yang datang dari Banua Anam lewat Tunggulirang jika mau ke Martapura dan Banjarmasin," demikian Riswandi.
Banua Anam Kalsel meliputi Kabupaten Tapin, HSS, HST, Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong. Namun pada ujung Banua Anam atau jalan trans Kalimantan poros tengah Kalsel itu mengakses provinsi tentangga Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.