Banjarbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) memastikan harga bahan pokok terutama beras tetap stabil di tengah kenaikan inflasi utama dari komoditas emas yang cukup tinggi.
“Di Provinsi Kalsel, komoditas emas memberikan andil cukup besar terhadap inflasi bulan Oktober, yakni sebesar 3,1 persen,” kata Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kalsel Miftahul Chair usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri di Banjarbaru, Selasa.
Baca juga: TPID Kalsel perkuat sinergi kendalikan inflasi jelang Natal
Seiring meningkat tajamnya inflasi dari komoditas emas, Miftahul memastikan pemerintah daerah setempat gencar memantau perkembangan inflasi di daerah dan harga bahan pokok.
“Kenaikan harga emas menjadi salah satu faktor utama yang mendorong laju inflasi. Rapat inflasi tadi dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri. Dari hasil rapat, hampir seluruh provinsi di Indonesia mengalami kenaikan inflasi, khususnya disebabkan oleh naiknya harga emas,” ujar dia.
Menurut Miftahul, kenaikan harga emas terjadi secara global dan berdampak pada inflasi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kalsel.
Baca juga: Ketua DPRD Kalsel ingatkan sinergi kendalikan inflasi jelang Natal dan tahun baru
Namun demikian, Miftahul memastikan untuk komoditas beras kondisinya masih relatif aman di pasar meskipun beberapa bahan pokok seperti cabai merah dan daging ayam mengalami sedikit kenaikan harga.
Menyikapi rapat koordinasi dengan Mendagri, kata dia, pemerintah daerah setempat segera memperkuat koordinasi lintas sektor bersama kabupaten/kota dan instansi terkait.
“Kami akan memperkuat koordinasi guna menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok serta mengantisipasi potensi inflasi, khususnya menjelang akhir tahun,” ujar Miftahul.
Baca juga: Kalsel terapkan tiga strategi kendalikan inflasi Semester I 2025
