Hal ini disampaikan dalam sambutan Bupati Tanah Laut yang diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Hairul Rizal pada acara Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pembina BUMDes Kabupaten Tanah Laut, yang digelar di Aula Kelurahan Angsau, Kabupaten Tanah Laut, Selasa.
Baca juga: Pemkab Tanah Laut peringati Hari Kartini Masa Kini Lawan Stunting
Saat sambutan, Hairul Rizal menegaskan bahwa pengembangan BUMDes tidak hanya menjadi tanggung jawab satu instansi, melainkan membutuhkan sinergi dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
“Setiap SKPD memiliki kontribusi dalam membina BUMDes sesuai tugas pokok dan fungsinya. Misalnya, dinas pertanian, peternakan, perikanan, UMKM, hingga lingkungan hidup memiliki potensi yang bisa dikembangkan menjadi usaha produktif desa,” ungkapnya.
Dia juga mencontohkan berbagai jenis usaha yang dapat dikelola oleh BUMDes, seperti toko sembako, peternakan kambing dan sapi, pengolahan hasil perikanan, serta pengemasan produk lokal agar memiliki nilai tambah.
Namun, dia juga menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi, seperti lemahnya koordinasi lintas sektor, rendahnya kesadaran akan potensi lokal, serta belum optimalnya peran pemerintah desa dalam mengelola BUMDes.
Baca juga: Waspada, musim kemarau di Tanah Laut diprediksi mulai Agustus 2025
“Banyak produk dari desa kita yang berkualitas, tetapi belum diberi identitas sebagai produk Tanah Laut. Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama,” tambahnya.
Hairul Rizal juga menyampaikan harapan agar Tanah Laut dapat menjadi daerah penyangga pangan bagi Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga perlu mempersiapkan BUMDes untuk menjawab peluang pasar yang lebih luas.
Rapat koordinasi ini diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta diikuti oleh perwakilan SKPD teknis se-Kabupaten Tanah Laut.
Melalui pertemuan ini, diharapkan terbentuk kesamaan persepsi dan langkah strategis dalam membina serta mengembangkan BUMDes yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal.
Baca juga: Dinkes Tanah Laut targetkan cakupan imunisasi hingga 95 persen