Barabai (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST), Kalimantan Selatan, mengikuti kegiatan verifikasi lapangan hybrid (VLH) evaluasi kabupaten layak anak (KLA) tahun 2025.
Verifikasi lapangan ini merupakan bagian dari rangkaian evaluasi tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Republik Indonesia.
"Verifikasi ini bertujuan untuk menilai sejauh mana implementasi kebijakan serta program yang mendukung pemenuhan hak dan perlindungan anak di tingkat daerah," kata Wakil Bupati HST Gusti Rosyadi Elmi di Barabai, Selasa.
Dalam prosesnya, berbagai perangkat daerah, stakeholder terkait, serta perwakilan Forum Anak Hulu Sungai Tengah turut hadir dalam kegiatan verifikasi secara hybrid yang berlangsung di Auditorium Sekretariat Daerah HST.
"Proses evaluasi dilakukan secara hybrid, yakni kombinasi antara pemantauan daring oleh tim verifikator pusat dan pemaparan langsung dari organisasi perangkat daerah (OPD) di lokasi kegiatan," jelasnya.
Wabup sapaan Ustadz Rosyadi menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kegiatan ini, karena KLA merupakan program pembangunan yang terintegrasi dan berkelanjutan, dengan tujuan utama memastikan pemenuhan hak-hak anak.
"Serta melindungi mereka dari kekerasan, diskriminasi, dan berbagai bentuk perlakuan salah lainnya," lanjutnya.
Wabup menegaskan, Pemkab HST berkomitmen penuh untuk mewujudkan kabupaten layak anak sebagai wujud tanggung jawab bersama dalam menjamin hak dan perlindungan anak.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya keterlibatan lintas sektor dalam mendukung keberhasilan program ini, yakni pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan masyarakat memiliki peran strategis dan terwadahi dalam gugus tugas KLA yang beroperasi berdasarkan kebijakan dan regulasi yang telah ditetapkan.
Wabup menyebut, ada lima fokus utama dalam pelaksanaan KLA di Kabupaten HST diantaranya pemenuhan hak sipil dan kebebasan anak, lingkungan keluarga yang nyaman dan pengasuhan alternatif.
Kemudian, pemenuhan kebutuhan dasar anak di bidang kesehatan dan kesejahteraan, perlindungan khusus bagi anak-anak yang menghadapi permasalahan, serta pemenuhan hak atas pendidikan, waktu luang, serta kegiatan budaya.
“Kami harap hasil verifikasi ini dapat memperkuat posisi Hulu Sungai Tengah sebagai daerah yang semakin ramah dan layak anak. Kami terbuka atas segala masukan demi perbaikan dan peningkatan kualitas layanan terhadap anak di masa mendatang,” tutupnya.