Banjarmasin (ANTARA) - Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Firman Yusi menyoroti pembangunan pertanian dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD provinsi setempat mendatang yaitu 2025 - 2029.
Sorotan Firman Yusi yang juga anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalsel saat rapat pembahasan rancangan awal RPJMD provinsi setempat 2025 - 2029 yang dipimpin Wakil Ketua Dewan tersebut, H Kartoyo SM di Banjarmasin, Selasa.
Baca juga: Temukan "Lailatul Qadar" tak semudah membalik telapak tangan
Sedangkan paparan secara umum RPJMD Kalsel 2025 - 2029 oleh Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) setempat, H Muhammad Syarifuddin mewakili Gubernurnya H Muhidin didampingi Kepala Bappeda Kalsel Ariadi Noor.
Firman Yusi atau wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong secara khusus menyoroti pembangunan pertanian di daerah pemilihannya.
Sebagai contoh "Bumi Agung" HSU yang sebagian besar daerah perairan atau rawa monoton belangkan tidak bisa bercocok tanam, apalagi dalam beberapa tahun terakhir merupakan langganan banjir.
"Oleh sebab itu, mungkin perlu upaya yang revolusioner agar warga HSU bisa bercocok tanam atau dialihkan fokus usaha perikanan dan sejenisnya dalam pemberdayaan daerah perairan/rawa monoton," ujar Firman Yusi.
Baca juga: DPRD Kalsel gelar uji publik Raperda Pedoman Produk Hukum Daerah

Alumnus Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM d/h Unlam) Banjarmasin itu juga menunjuk contoh Polder Alabio peninggalan masa penjajahan Belanda tampaknya sudah tidak memungkinkan lagi sebagai pengatur pengairan pertanian.
"Kalau dulu semua watun bisa tanam padi sesuai tingkatan kedalaman air. Tapi kini tidak bisa bercocok tanam lagi samasekali," tutur wakil rakyat kelahiran "kota minyak" Tanjung (237 km utara Banjarmasin) ibukota Tabalong tersebut.
Oleh karenanya dalam RPJMD Kalsel 2025 -;2029! bila memungkinkan bisa menuntaskan penyelesaian masalah pertanian di rawa monoton seperti HSU yang sebagian besar daerah perairan, demikian Firman Yusi.
Baca juga: DPRD Kalsel imbau pemudik patuhi peraturan lalulintas