Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) membahas sejumlah strategi penting pengendalian inflasi di daerah terutama selama Bulan Suci Ramadhan 2025.
“Kami telah melaksanakan pertemuan bersama bupati/wali kota 13 daerah se-Kalsel, kami memaparkan langkah apa yang harus dilakukan,” kata Gubernur Kalsel Muhidin usai High Level Meeting TPID dan TP2DD Provinsi Kalsel di Banjarmasin, Senin.
Baca juga: DPKP Kalsel latih ratusan kader terkait ketahanan pangan
Ia menyebutkan beberapa strategi utama dalam pengendalian inflasi di daerah, yakni pasokan barang atau kebutuhan masyarakat harus tepat waktu, harga yang terjangkau.
“Kemudian, kepala daerah memastikan dan menyelesaikan kebutuhan masyarakat bidang apa yang menonjol menyebabkan inflasi,” ujarnya.
Muhidin mencontohkan jika kebutuhan ikan yang menonjol terhadap laju inflasi, kabupaten/kota harus segera berinovasi dengan cara memperkuat budidaya ikan, seperti ikan gabus yang merupakan ikan lokal di Kalimantan Selatan.
Terkait sektor ikan gabus, kata dia, akan ada kerja sama dengan investor untuk membuat gedung pengolahan ikan gabus dengan strategi dari hulu ke hilir, ikan mentah akan dijadikan albumin (protein untuk kesehatan), sehingga diperlukan penguatan budidaya ikan gabus di daerah guna mendukung program ini.
Baca juga: Media massa diharapkan intens sosialisasikan tentang narkoba
Selain itu, Muhidin mengungkapkan sektor bawang merah juga menjadi perhatian untuk menekan laju inflasi, ia mendorong daerah dan masyarakat khususnya kaum milenial berinovasi mengembangkan komoditi ini dengan berkebun, dan komoditi lain yang berpotensi menyumbang inflasi.
Setelah pelaksanaan High Level Meeting TPID dan TP2DD Provinsi, Gubernur Kalsel menandatangani SK TP2DD Kalsel, didampingi Wakil Gubernur Kalsel, Sekda Kalsel, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalsel, dan Kepala OJK Provinsi Kalsel.
Selain itu, Gubernur Kalsel juga menerima Buku Kajian BUMD Pangan dari Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin Muhammad Handry Imansyah.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalsel Fadjar Majardi mengatakan terkait strategi pengendalian inflasi, perlu mengutamakan pasokan bahan kebutuhan yg strategis.
“Seperti bawang, ayam, telur, dan lainnya. Kalau di Kalsel ini cukup spesifik dan berbeda dari daerah lain, ada ikan gabus, kebutuhan komoditi ini juga penting untuk pengendalian inflasi, kita harus pastikan pasokan kebutuhan harus ditingkatkan, termasuk hasil pertanian,” ujar Fadjar.
Baca juga: Kalsel siapkan jelajah cagar budaya