Banjarbaru (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan memberikan fasilitas pinjam pakai warning receiver system (WRS) berupa alat deteksi gempa bumi dan tsunami bagi 13 kabupaten/kota di provinsi itu.
“Langkah ini sebagai upaya memperkuat mitigasi bencana di Kalimantan Selatan, khususnya terkait gempa bumi. Satu paket lain juga kami pinjamkan ke Satpol PP dan Damkar Kalsel sehingga total ada 14 paket,” kata Plh Kepala BPBD Kalsel Iswantoro usai rapat koordinasi penanggulangan bencana di Banjarbaru, Selasa.
Baca juga: BNPB RI apresiasi kinerja BPBD Kalsel
Dia menyebutkan penguatan mitigasi bencana ini akan membantu penyebaran informasi dengan mudah dan realtime terkait bencana gempa bumi dan tsunami.
“Alat WRS ini dapat memantau 1x24 jam jika terjadi gempa bumi dan potensi tsunami, pemberitahuan akan muncul secara jelas di layar monitor alat WRS,” ujarnya.
Iswantoro menjelaskan meskipun tidak ada potensi gempa vulkanik di Kalsel karena tidak ada gunung berapi, namun seluruh pihak harus tetap selalu waspada terhadap bahaya gempa bumi, khususnya potensi adanya gempa tektonik.
Baca juga: BPBD Balangan distribusikan mobil Damkar untuk ponpes
Sementara itu, Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kalsel Bambang Dedy Mulyadi mengatakan dengan adanya alat WRS, mitigasi bencana akan semakin kuat.
Menurut dia, langkah ini cukup penting mengingat beberapa kali gempa bumi juga terjadi dan dirasakan getarannya di Provinsi Kalsel.
Pengadaan alat deteksi gempa dan tsunami ini, katanya, sebagai bentuk komitmen Pemprov Kalsel untuk memperkuat mitigasi bencana.
“Mitigasi bencana harus menjadi prioritas karena menyangkut keberhasilan sebuah daerah dalam menangani dan memperkuat penanggulangan bencana," ujar Bambang.
Baca juga: Warga Meratus HST: BPBD harus intensif pantau hulu saat musim hujan