Banjarmasin (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI mengapresiasi terhadap kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (BPBD Kalsel).
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Provinsi Kalsel Faried Fakhmansyah di Banjarmasin, Sabtu, mengatakan BNPB mengapresiasi BPBD Provinsi Kalsel karena mampu mengimplementasikan berbagai program yang berfokus pada peningkatan Indeks Ketahanan Daerah (IKD) dan pengurangan risiko bencana melalui Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI).
Baca juga: DPR RI siap fasilitasi bantuan alat bagi BPBD Kalsel
"Penilaian ini menjadi sangat penting mengingat tantangan cuaca ekstrem dan bencana alam yang semakin meningkat pada berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kalsel," kata Faried.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel Bambang Dedi Mulyadi menuturkan apresiasi BNPB disampaikan melalui surat bernomor: B-06.22/BNPB/D-I/SS.01.03/01/2025 yang ditandatangani Deputi Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati dan diterima BPBD Provinsi Kalsel pada Jumat atau 10 Januari 2025.
Pada surat itu, BNPB menjelaskan penilaian terhadap IKD dan IRBI 2024 di Kalsel menunjukkan peningkatan yang signifikan sehingga menjadi acuan bagi daerah lain untuk terus meningkatkan kapasitas dan ketahanan dalam menghadapi bencana.
“BNPB memberikan apresiasi positif kepada Pemprov Kalsel atas konsistensi dalam mendorong dan memberikan pendampingan kepada Kabupaten Kota untuk meningkatkan IKD dan IRB dan upaya pengurangan risiko bencana," tutur Bambang.
Peningkatan IKD dan pengurangan risiko bencana ini dianggap sebagai langkah strategis membangun ketahanan masyarakat.
BPBD Provinsi Kalsel telah melaksanakan berbagai program yang bersifat preventif, edukatif, dan mitigatif agar masyarakat lebih siap dan tanggap terhadap kemungkinan terjadinya bencana.
Baca juga: BNPB salurkan bantuan 11 alat deteksi dini banjir kepada Kalsel
Program ini mencakup pelatihan bagi relawan, simulasi penanggulangan bencana, serta penyuluhan kepada masyarakat agar lebih memahami cara-cara mitigasi risiko bencana.
Berdasarkan data BNPB, IKD Provinsi Kalsel dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan. Demikian juga dengan IRBI Kalsel berhasil ditekan.
IKD Kalsel pada 2024 sebesar 0,44 poin, 2023 (0,52 poin), 2024 (0,54 poin). Sementara IRBI pada 2022 sebesar 128,81 poin, 2023 (129,44 poin), dan 2024 (122,11 poin).
Bambang menjelaskan IKD merupakan upaya untuk mengukur kapasitas penanggulangan bencana di wilayah administrasi pada tingkat kabupaten/kota dan provinsi.
Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB memberikan Layanan Asistensi Teknis Pengukuran Indeks Ketahanan Daerah (IKD) dengan menggunakan 71 indikator sehingga perangkat pengukuran dimaksud dapat digunakan dengan mekanisme dan prosedur yang sama.
Bambang mengharapkan hasil yang didapatkan dari proses pengukuran tersebut berupa rekomendasi dapat digunakan sebagai dasar penyusunan kajian risiko bencana dan rencana penanggulangan bencana yang juga sebagai input pengukuran penurunan Indeks.
Baca juga: BPBD Kalsel tingkatkan mitigasi bencana saat puncak musim hujan