Balangan (ANTARA) - Aplikasi Portal Informasi Risiko Bencana (InaRISK) diharapkan untuk membantu masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan dalam memahami dan menangani risiko bencana.
“Bimtek aplikasi ini bertujuan untuk membantu masyarakat dan pemerintah memahami risiko bencana yang ada serta langkah-langkah mitigasi yang dapat diambil,” kata Sekda Balangan Sutikno di Paringin, Senin.
Sutikno menuturkan aplikasi yang resmi diluncurkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 10 November 2016 lalu, memainkan peran penting dalam mendukung pelaksanaan program kebijakan dan kegiatan pemerintahan terkait bencana.
Oleh karena itu lanjut Sekda, pemerintah daerah melalui BPBD Balangan menggelar bimbingan teknis tentang pemanfaatan aplikasi InaRISK BNPB bagi SKPD di Kabupaten Balangan.
Menurut Sutikno aplikasi ini adalah portal yang menyajikan hasil kajian risiko bencana dengan informasi mengenai ancaman bencana, kerentanan seperti populasi, kerugian fisik, ekonomi dan lingkungan, kapasitas, serta indeks risiko bencana.
Sementara itu Kalak BPBD Balangan H Rahmi mengungkapkan aplikasi tersebut dikembangkan BNPB melalui kolaborasi dengan kementerian dan lembaga terkait yang bersifat dinamis untuk memfasilitasi kolaborasi antar instansi.
“Tentunya aplikasi ini sangatlah bermanfaat sekali untuk masyarakat serta pemerintah daerah,” ungkapnya.
Rahmi menjelaskan, bagi pemerintah InaRISK dapat membantu dalam penyebaran informasi hasil kajian risiko bencana, pengambilan keputusan dan pemantauan indeks risiko bencana.
Sedangkan untuk masyarakat, InaRISK berfungsi sebagai sumber informasi tentang potensi ancaman dan risiko bencana di daerah mereka serta sebagai alat edukasi mitigasi bencana.