Program ini merupakan bagian dari pilot project pengembangan ekosistem biomassa untuk mendukung Co-Firing pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pulang Pisau.
Baca juga: PLN pastikan kesiapan infrastruktur dan layanan kelistrikan andal jelang Nataru
General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki saat dikonfirmasi di Banjarbaru, Kamis, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakar energi terbarukan yang ramah lingkungan.
“Program ini adalah tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN Holding, PT PLN Energi Primer Indonesia, PT PLN Nusantara Power dengan Pemerintah Kabupaten Kuala Kapuas dan Pulang Pisau, serta LPPM Universitas Palangka Raya. Langkah ini mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui pemanfaatan pohon Gamal,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa program ini sejalan dengan visi PLN untuk menciptakan energi bersih dan berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal.
“Melalui biomassa, PLN terus berinovasi dalam menciptakan energi rendah karbon. Kami berharap program ini menjadi model percontohan untuk mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca di Kalimantan,” tambahnya.
Selain mendukung target emisi karbon, program ini juga dirancang untuk memberdayakan ekonomi masyarakat lokal.
“Melibatkan beberapa kelompok tani dan BUMDes, program ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menciptakan dampak ekonomi positif,” lanjutnya.
Baca juga: PLN kenalkan produk layanan prioritas keandalan bagi pelanggan
Dalam implementasinya, PLN Grup menargetkan penanaman 164.000 bibit Gamal di Desa Rawa Subur pada lahan seluas 80 hektar, dengan melibatkan empat kelompok tani dan satu BUMDes. Sementara itu, di Desa Buntoi, penanaman sebanyak 36.000 bibit akan dilakukan pada lahan 20 hektar dengan melibatkan tiga kelompok tani.
Sementara itu, dalam ssambutannya Sekretaris Daerah Kabupaten Kuala Kapuas Drs Septedy mengapresiasi langkah inovatif PLN ini.
“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan PLN menjadikan daerah ini sebagai lokasi program biomassa. Penanaman pohon ini tidak hanya mendukung kebutuhan bahan bakar PLTU, tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat,” ujarnya.
Selain itu, dari sisi akademis Dr Renhart Jemi menyebutkan bahwa pohon Gamal dipilih karena keunggulannya dalam mendukung ekosistem biomassa.
Baca juga: PLN UID Kalselteng raih penghargaan kategori Gold ISDA 2024
“Gamal memiliki pertumbuhan cepat, tahan terhadap lahan kritis, dan nilai kalori yang tinggi. Semua ini menjadikannya pilihan ideal sebagai bahan baku biomassa,” tuturnya.
Kepala BUMDes Rawa Subur Surian juga menyampaikan antusiasme masyarakat terhadap program ini.
“Program ini memberikan harapan baru bagi keberlanjutan lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi yang lebih baik untuk warga kami,” ucapnya.
Kolaborasi antara PLN, pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat ini diharapkan mampu menjadi solusi nyata dalam mendukung transisi energi bersih dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Baca juga: PLN Kalselteng alirkan listrik kepada 1.516 warga Kobar jelang Natal