PLN hadirkan 100 persen energi bersih di IKN Nusantara
Jumat, 3 November 2023 19:52 WIB
Presiden RI Joko Widodo (ketiga dari kanan), Menteri BUMN, Erick Thohir (kanan), Komisaris Utama PLN, Agus Martowardojo (kedua dari kiri) Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (keempat dari kiri), PJ Gubernur Kaltim, Akmal Malik (kiri), Penjabat Bupati Penajam Paser Utara, Makmur Marbun (ketiga dari kiri) saat penandatanganan solar panel sebagai bagian dari ground breaking PLTS Ibu Kota Negara Nusantara 50 MW, Kamis (2/11/2023). (ANTARA/HO-PLN UID Kalselteng/BPMI Setpres)
Banjarbaru (ANTARA) - PT PLN (Persero) menghadirkan 100 persen energi bersih guna memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kalimantan Timur dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
Keterangan tertulis Humas PT PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru, Jumat, menyebutkan Presiden RI Joko Widodo meletakkan batu pertama (ground breaking) PLTS pionir pembangkit energi baru terbarukan (EBT), Kamis kemarin.
Presiden Jokowi mengatakan pembangunan PLTS menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara.
"Hal tersebut selaras dengan pembangunan IKN sebagai kota yang hijau dan ramah lingkungan atau forest city. Pembangunan PLTS merupakan pionir di IKN Nusantara dan kapasitas pembangkit masih bisa dinaikkan kalau memang dibutuhkan," ujar Jokowi.
Jokowi menjelaskan PLTS akan mereduksi emisi hingga 104.000 ton CO2 per tahun dan juga mampu memproduksi energi hijau sekitar 93 Giga Watt Hour (GWh) per tahun, sehingga dapat memenuhi kecukupan kebutuhan listrik di IKN.
"Pertanyaan selanjutnya listriknya ada tidak. Siap atau tidak, katanya green energy tapi dimana, semua pertanyaan itu terjawab dengan telah dilakukannya peletakan batu pertama PLTS," ucap Jokowi.
Jokowi juga meminta agar jalur kelistrikan di IKN harus tertanam di bawah tanah untuk memastikan estetika tetap terjaga.
"Saya minta sejak awal kabelnya jangan kelihatan mata. Semuanya harus dimasukkan ke kapling di bawah tanah atau ground cable. Masa membangun ibu kota yang bagus kabelnya di atas," ucap Jokowi.