Keterangan tertulis Humas PT PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru, Jumat, menyebutkan Presiden RI Joko Widodo meletakkan batu pertama (ground breaking) PLTS pionir pembangkit energi baru terbarukan (EBT), Kamis kemarin.
Presiden Jokowi mengatakan pembangunan PLTS menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara.
"Hal tersebut selaras dengan pembangunan IKN sebagai kota yang hijau dan ramah lingkungan atau forest city. Pembangunan PLTS merupakan pionir di IKN Nusantara dan kapasitas pembangkit masih bisa dinaikkan kalau memang dibutuhkan," ujar Jokowi.
Jokowi menjelaskan PLTS akan mereduksi emisi hingga 104.000 ton CO2 per tahun dan juga mampu memproduksi energi hijau sekitar 93 Giga Watt Hour (GWh) per tahun, sehingga dapat memenuhi kecukupan kebutuhan listrik di IKN.
"Pertanyaan selanjutnya listriknya ada tidak. Siap atau tidak, katanya green energy tapi dimana, semua pertanyaan itu terjawab dengan telah dilakukannya peletakan batu pertama PLTS," ucap Jokowi.
Jokowi juga meminta agar jalur kelistrikan di IKN harus tertanam di bawah tanah untuk memastikan estetika tetap terjaga.
"Saya minta sejak awal kabelnya jangan kelihatan mata. Semuanya harus dimasukkan ke kapling di bawah tanah atau ground cable. Masa membangun ibu kota yang bagus kabelnya di atas," ucap Jokowi.
Baca juga: PLN tambah 2 SPKLU di Kalimantan dukung gerbang menuju IKN
Baca juga: PLN tambah 2 SPKLU di Kalimantan dukung gerbang menuju IKN