PLN operasikan energi bersih PLTS kapasitas 10 MW untuk IKN
Minggu, 3 Maret 2024 11:54 WIB
PT PLN (Persero) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt di atas lahan seluas 80 hektare yang menerapkan energi bersih dan ramah lingkungan, serta menyerap tenaga lokal sebanyak 337 orang di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur. (ANTARA/HO-PLN UID Kalselteng)
Banjarbaru (ANTARA) - PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tahap satu berkapasitas 10 Megawatt (MW) dari total 50 MW yang menerapkan program energi bersih untuk menunjang jaringan transmisi dan sinkronisasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.
Keterangan tertulis Humas PT PLN Unit Induk Distribusi Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) di Banjarbaru, Ahad menyebutkan operasional PLTS tersebut mengoperasikan energi bersih dan ramah lingkungan di kawasan IKN.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen dan mendukung upaya pemerintah membangun IKN dengan konsep "forest city" yang pintar, indah dan ramah lingkungan menggunakan tenaga surya, juga memanfaatkan potensi hidro, seperti sungai dan danau di sekitar IKN.
"Kami selalu all out mendukung infrastruktur kelistrikan hijau di IKN yang akan menjadi Ibu Kota terbaik dimana semuanya berbasis state of the art of technology yakni sumber energi bersih untuk IKN didukung teknologi pintar berbasis Artificial Intelligence paling mutakhir dan indah secara estetika," ucap Darmawan.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah meyakini PLTS bisa beroperasi tepat waktu dan bisa mengalirkan listrik saat upacara Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024 di IKN.
"Sinkronisasi tahap pertama dengan kapasitas 10 MW berhasil dilakukan sesuai jadwal. Kami akan lanjutkan dengan sinkronisasi untuk 40 MW sisanya dan lakukan uji coba hingga nanti PLTS bisa beroperasi komersial mengalirkan listrik kawasan IKN," ucap Ruly.
Dijelaskan Ruly, PLTS IKN berkapasitas 50 MW menjadi pionir bagi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) di area IKN dan peletakan batu pertama dilakukan langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada November 2023.
Diketahui, kawasan PLTS dibangun di atas lahan dengan luas 80 hektare dilengkapi sebanyak 21.600 panel surya dan mampu menyerap tenaga kerja lokal hingga 337 pekerja yang menjalankan tugas mengoperasikan pembangkit bertenaga matahari itu.