Banjarbaru (ANTARA) - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan bersama BPDAS Barito dan Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarbaru mengusung konsep kampus hijau atau "green campus" pada momen penanaman serentak musim penghujan 2024 se-Indonesia.
“Penanam serentak se-Indonesia di Kalsel diikuti lebih dari 400 peserta dari berbagai lembaga, yakni pemerintah daerah, UPT Kementerian Kehutanan, Pramuka Saka Wana Bhakti, pensiunan kehutanan, Perwita Wana Kencana, dan mahasiswa,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Lahan (PDAS-RHL) Dishut Kalsel Alip Winarto usai penanaman serentak musim penghujan 2024 di Banjarbaru, Kamis.
Baca juga: Dishut Kalsel studi tiru terkait mangrove ke Jatim guna sukseskan RHL
Dia menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah nyata dalam mendukung pelestarian lingkungan. Penanaman serentak ini tidak seharusnya menjadi kegiatan seremonial semata, tetapi harus diiringi dengan komitmen untuk merawat tanaman yang ditanam hingga tumbuh dan berkembang menjadi besar.
“Penanaman pohon di Kalsel ini sejalan dengan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia yang dirayakan secara bersamaan. Kami para pihak yang melaksanakan penanaman hari ini berupaya menjaga kelangsungan hidup tanaman ini sebagai warisan untuk generasi mendatang,” ujarnya.
Alip mengatakan kegiatan ini juga menjadi momentum penting bagi Dinas Kehutanan dan BPDAS Barito untuk menjalin sinergi dengan UIN Antasari dalam menyukseskan program RHL.
Dia menjelaskan penanaman serentak ini merupakan bagian dari program Gerakan Revolusi Hijau Pemprov Kalsel yang bertujuan untuk merehabilitasi hutan dan lahan yang kritis, meningkatkan kuantitas dan kualitas tutupan lahan sekaligus memperkuat ekosistem lingkungan.
Baca juga: Menteri LHK kunjungi Pembangunan Persemaian Liang Anggang (PPLA) Kalsel
Adanya kerja sama ini, Alip berharap UIN Antasari tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga model percontohan dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, penanaman serentak di UIN Antasari ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat dapat mewujudkan tujuan bersama dalam melestarikan alam.
“Semoga semakin tumbuh kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran setiap individu dalam menjaga kelestarian hutan dan lingkungan, sehingga dapat mendukung masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi Kalimantan Selatan,” tutur Alip.
Rektor UIN Antasari Mujiburrahman mengatakan rencana pengembangan kampus hijau dengan konsep "green campus" sebagai bagian dari komitmen institusi terhadap perbaikan kualitas lingkungan.
“Dinas Kehutanan siap untuk berkolaborasi dengan kami dalam mendukung visi tersebut melalui program Revolusi Hijau yang telah dicanangkan di Kalimantan Selatan sesuai Perda Nomor 7 Tahun 2018 tentang Gerakan Revolusi Hijau,” ujar Mujiburrahman.
Baca juga: Contoh Jatim, Pemprov Kalsel kembangkan wisata bambu
Kalsel angkat konsep kampus hijau saat penanaman serentak se-Indonesia
Kamis, 28 November 2024 23:54 WIB