Banjarmasin (ANTARA) - Polresta Banjarmasin dan Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) bersiaga mengamankan "Rumah Banjar" atau Gedung DPRD Provinsi Kalsel karena mahasiswa berunjuk rasa.
Pantauan ANTARA Kalsel di Banjarmasin, Jumat, aparat kepolisian mengerahkan kekuatan guna menghindari aksi anarkis dari pengunjuk rasa.
Baca juga: RUU Penyiaran dinilai berpotensi bungkam kemerdekaan pers
Kapolres Banjarmasin Kombes Pol. Cuncun Kurniadi mengharapkan pengunjuk rasa menyampaikan pendapat di muka umum secara tertib, sehingga tidak menimbulkan kerusuhan.
Cuncun pun meyakini mahasiswa yang berunjuk rasa menaati peraturan menyampaikan pendapat di muka umum secara tertib.
Diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin melakukan "Aksi Darurat Orde REFORMATI" sekitar 100 orang.
Baca juga: Polisi kembali siaga amankan "Rumah Banjar" dari aksi demo
Para mahasiswa termasuk Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kalsel memulai aksi unjuk rasa di Rumah Banjar setelah Shalat Jumat.
Sekretaris Komisi I Bidang Pemerintahan dan Hukum DPRD Kalsel H Suripno Sumas sempat menemui mahasiswa, namun pengunjuk rasa menolak karena meminta minimal delapan orang yang menemui pendemo.
Saat negosiasi, mahasiswa meminta membacakan tuntutan di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kalsel, namun tidak diizinkan sehingga massa menyerbu "pagar betis" kepolisian dan petugas mengevakuasi Suripno.
Baca juga: Kepolisian siaga amankan demo di DPRD Kalsel
Petugas gabungan amankan unjuk rasa di "Rumah Banjar"
Jumat, 23 Agustus 2024 16:27 WIB