Kandangan (ANTARA) - Sebanyak 113 kelompok tani (poktan) di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan (Kalsel) menerima bantuan hibah alat mesin pertanian (alsintan), dari Dinas Pertanian (Distan) setempat..
Kepala Distan HSS Muhammad Noor, di Kandangan, Rabu, mengatakan bantuan hibah yang diberikan berasal dari dana APBN, untuk para poktan 1di HSS.
"Bantuan merupakan tahap II diberikan berupa delapan unit traktor, 104 buah pompa air, dan satu unit power threser yang dibagikan kepada 113 poktan kita," katanya dalam laporan, mengutip pers release Diskominfo HSS.
Baca juga: HSS ditarget tanam padi 13.619 hektar gernas antisipasi dampak iklim El Nino
Sebelumnya, menurut dia pada tahap I sudah diberikan sebanyak tujuh unit hand traktor, dan 11 buah pompa air untuk 18 poktan.
Tujuan pemberian hibah alsintan untuk menjaga stabilisasi produksi pertanian, khususnya di daerah rawa dengan pemberian pompa air kalau terjadi kekeringan.
Sedangkan traktor untuk percepatan pengolahan tanah menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga bisa mengurangi biaya produksi.
Baca juga: HSS wilayah baru program YESS Kementerian Pertanian RI
"Bantuan ini sendiri kita prioritaskan untuk para petani di kawasan tadah hujan dan daerah rawa," terangnya.
Asisten Bidang Pemerintahan dan kesejahteraan Rakyat HSS Zulkifli, mengatakan bantuan ini agar bisa dimanfaatkan dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.
Hal ini dalam rangka mendukung keberlangsungan swasembada pangan di daerah, diharapkan bisa menjadi nilai tambah produksi pertanian, serta mendorong dan membangkitkan tumbuhnya para petani milineal.
Baca juga: Pemkab HSS dukung program YESS dorong generasi muda jadi petani milineal
"Selain itu, kita juga ingin mendukung terciptanya pertanian dari hulu ke hilir, yang terintegrasi dengan dunia digital saat ini," ungkapnya.
Secara simbolis penyerahan alsintan ini dilakukan kepada beberapa orang yang menerima traktor dan pompa air, penyerahan dilakukan asisten, Dandim 1003-HSS, Balai Sungai Kalsel dan Kepala Distan HSS.
Seusai acara penyerahan secara simbolis, masing-masing perwakilan desa antri untuk mengambil peralatan alsintan, untuk kemudian diangkut ke desa masing-masing.